Insitekaltim, Samarinda – CEO Media Sukri Indonesia (MSI) Group, Mohammad Sukri menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan media melalui pembinaan intensif bagi anggota baru.

Sukri menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan bukan sekadar memenuhi target liputan, tetapi mencetak wartawan profesional yang kompeten dan memiliki daya saing.
“Saya ingin menciptakan SDM yang hebat. Ketika kalian keluar dari sini dan menjadi orang besar di luar sana, saya bangga. Saya hanya menciptakan SDM, bukan memiliki kalian,” ujar Sukri Jumat, 5 Desember 2025.
Sukri menjelaskan bahwa perkembangan dan kinerja reporter dipantau secara berkala melalui grup. Ia mencontohkan beberapa anggota yang menunjukkan peningkatan signifikan, seperti Andika yang dinilai cukup stabil dengan nilai rata-rata empat, meski standar penghargaan masih membutuhkan nilai minimal tujuh.
Ia juga menyebut Ira Aminah yang pernah mencapai nilai sembilan dan Ratu yang mampu menembus empat belas dalam satu kali pengiriman saat masa liburan.
Menurut Sukri, standar jumlah kata juga menjadi indikator penting dalam penilaian kualitas berita. Ia menegaskan bahwa berita harus memiliki minimal 300 kata, sementara beberapa berita lain yang masih berada pada rata-rata 250 kata dinilai belum memenuhi kriteria.
“Kalau sudah kontrak bisnis, jumlah kata wajib dipenuhi. Berita rilis dari pemerintah atau gubernur kalau pendek harus ditambah. Kita belajar untuk menambah, bukan membiarkan apa adanya,” tegasnya.
Lebih lanjut Sukri turut mengapresiasi semangat beberapa reporter baru seperti Andika, Dhita, dan Abdi yang mulai rutin mengirimkan berita meski kualitasnya masih perlu peningkatan. Bagi Sukri, keinginan belajar merupakan syarat utama menjadi wartawan profesional.
“Yang diharapkan itu kemauannya dulu. Soal bagus atau belum, itu mengikuti. Buktinya, tiga orang sudah mulai rutin mengirim berita,” ucapnya.
Selain penulisan, Sukri menekankan pentingnya penguasaan produk visual seperti foto bercerita dan video. Ia menyebut beberapa tugas video yang sebelumnya diminta belum terpenuhi dan akan kembali dievaluasi dalam masa pembinaan tiga bulan ke depan.
Dalam kesempatan itu, Sukri mengingatkan bahwa wartawan wajib bekerja berdasarkan fakta terverifikasi, bukan opini atau keinginan pribadi, serta profesi kewartawanan menuntut objektivitas dan akurasi data.
“Wartawan harus menulis berdasarkan fakta. Bukan opini pribadi, bukan perasaan. Semua harus berdasarkan data yang jelas,” tegasnya.
Sukri kemudian membacakan cuplikan Standar Perlindungan Profesi Wartawan Narasi.co, yang menegaskan bahwa wartawan memiliki hak perlindungan hukum, hak tolak atas sumber informasi, serta perlindungan dari intimidasi, penyitaan alat kerja, hingga ancaman kekerasan saat menjalankan tugas.
Kata dia, peluang karier di MSI Group terbuka bagi siapa pun yang konsisten, disiplin, dan mampu menjaga stabilitas kualitas.
“Kesempatan di sini besar. Kalau kalian jadi orang hebat, saya bangga. Kuncinya stabil dan terus meningkat,” tutupnya.

