Insitekaltim, Samarinda – Laju modernisasi yang semakin pesat di Kalimantan Timur memicu kekhawatiran tergerusnya budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat. Melihat pentingnya menjaga warisan budaya, Andi Satya Adi Saputra Anggota DPRD Kaltim dari generasi muda, menyuarakan perlunya langkah nyata untuk melestarikan kearifan lokal.
Baginya, peran generasi muda di parlemen bukan hanya mengawal pembangunan, tapi juga memastikan budaya Kaltim tetap hidup dan relevan di tengah arus perubahan.
Politikus Partai Golkar itu menekankan pentingnya perspektif baru dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal. “Meski pembangunan fasilitas budaya adalah tugas eksekutif, legislator muda memiliki tanggung jawab untuk mendorong kebijakan yang dapat merangkul budaya lokal dengan lebih relevan dan berkelanjutan,” ungkapnya, Senin (11/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Andi Satya menyoroti tantangan utama pelestarian budaya di Kaltim, yaitu ketimpangan antara modernisasi dan upaya mempertahankan budaya lokal. Menurutnya, warisan budaya seperti tarian, musik dan bahasa daerah perlahan tergeser oleh budaya pop serta teknologi digital. Tak hanya itu, minimnya fasilitas kebudayaan juga menjadi kendala signifikan.
“Masyarakat membutuhkan akses terhadap fasilitas yang dapat mendukung keberlanjutan budaya lokal. Kami di DPRD Kaltim akan terus mendorong eksekutif untuk membangun fasilitas kebudayaan yang bisa menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda,” terang Andi.
Andi Satya berharap kolaborasi erat antara legislatif dan eksekutif dapat memperkuat pelaksanaan program budaya di Kaltim. Menurutnya, dukungan legislatif dapat membantu memastikan program-program kebudayaan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi benar-benar memberi dampak nyata.
“DPRD siap mendukung penuh pembangunan fasilitas seperti museum dan pusat seni sebagai sarana pelestarian budaya. Kami juga mendorong kebijakan kuat serta memastikan alokasi anggaran yang memadai untuk program ini,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Andi Satya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk bersama-sama menjaga warisan budaya di tengah modernisasi.
“Budaya adalah identitas kita. Kaltim tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang harus dijaga. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” tandas Andi.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu membentuk lingkungan yang mendukung kebudayaan lokal agar tetap hidup, dikenal dan dicintai oleh generasi penerus.