Reporter: Mohammad – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Jakarta – Festival Film Indonesia (FFI) 2020 telah selesai digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (5/12/2020) malam. Pergelaran ajang perfilman bergengsi tersebut terdiri dari 21 kategori yang diperebutkan oleh sejumlah nomine. Mereka yang memberikan dedikasi dan kontribusi besar dalam industri perfilman Indonesia.
Dilansir dari halaman youtube Festival Film Indonesia, tahun ini, Film Perempuan Tanah Jahanam berhasil menjadi peraih penghargaan terbanyak di FFI 2020 dengan memborong sebanyak enam Piala Citra. Film arahan sutradara Joko Anwar itu berhasil memenangkan penghargaan kategori Penyunting Gambar Terbaik, Penata Suara Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Film Cerita Panjang Terbaik
Perempuan Tanah Jahanam keluar sebagai film dengan raihan nominasi terbanyak, yaitu 17 nominasi. Kemudian menyusul ada film Susi Susanti: Love All dengan 13 nominasi, Imperfect 11 nominasi, serta The Science of Fictions dan Mudik dengan masing-masing 10 nominasi.
Nominasi Piala Citra FFI 2020 dipilih berdasarkan puluhan film yang berhak masuk seleksi, baik yang ditayangkan di layar bioskop maupun debut di layanan streaming karena terkendala pandemi.
Setelah nominasi diumumkan, juri Festival Film Indonesia 2020 menentukan pemenang. Sementara itu, malam puncak penganugerahan Piala Citra 2020 akan diumumkan di kemudian hari.
Berikut daftar lengkap nominasi Piala Citra FFI 2020.
Film terbaik diraih film Perempuan Tanah Jahanam setelah mengalahkan lima nominasi seperti film The Science of Fictions, film Humba Dreams, film Imperfect, film Mudik, dan film Susi Susanti: Love All.
Untuk sutradara terbaik berhasil disematkan kepada Joko Anwar dalam film Perempuan Tanah Jahanam. Joko Anwar mengalahkan sutradara di empat nominasi seperti Faozan Rizal dalam film Abracadabra, Riri Riza dalam film Humba Dreams,
Sim F dalam film Susi Susanti: Love All, dan Yosep Anggi Noen dalam film The Science of Fictions.
Pemeran utama perempuan terbaik di raih oleh artis cantik Laura Basuki dalam film Susi Susanti: Love All. Laura Basuki berhasil menyingkirkan aktris lain seperti Faradina Mufti dalam film Guru-guru Gokil. Jessica Mila dalam film Imperfect. Putri Ayudya dalam film Mudik. Tara Basro dalam Perempuan Tanah Jahanam dan Ully Triani dalam film Humba Dreams.
Pemeran utama pria terbaik di raih oleh Gunawan Maryanto dalam film The Science of Fictions. Dia berhasil mengalahkan lima nominasi aktor lain seperti Alqusyairi Radjamuda dalam film Mountain Song, Ario Bayu dalam film Perempuan Tanah Jahanam, Dion Wiyoko dalam film Susi Susanti: Love All, Ibnu Jamil dalam film Mudik dan Reza Rahadian dalam film Abracadabra dan film Imperfect.
Pemeran pendukung perempuan terbaik diraih oleh aktris senior Christine Hakim dalam film Perempuan Tanah Jahanam. Dia berhasil menyingkirkan nominator lain seperti Asmara Abigail dalam film Mudik, Asri Welas dalam film Guru-guru Gokil, Dewi Irawan dalam film Imperfect, Marissa Anita dalam film Perempuan Tanah Jahanam, Ratna Riantiarno dalam film Love for Sale 2 dan aktris senior lain Ria Irawan dalam film Mekah I’m Coming.
Pemeran pendukung pria terbaik diraih oleh aktor kawakan Ade Firman Hakim dalam film Ratu Ilmu Hitam. Ade berhasil mengalahkan enam nominator lain seperti Butet Kartaredjasa dalam film Abracadabra, Iszur Muchtar dalam film Susi Susanti: Love All, Kiki Narendra dalam film Perempuan Tanah Jahanam, Totos Rasiti dalam film Mekah I’m Coming, Yoga Pratama dalam film Mudik dan Yudi Ahmad Tajudin dalam film The Science of Fictions.
Skenario adaptasi terbaik hanya ada dua film yang masuk nominasi. Film Imperfect berhasil meraih skenario adaptasi terbaik setelah mengalahkan film Ratu Ilmu Hitam.
Sinematografi terbaik berhasil diraih film Perempuan Tanah Jahanam setelah mengalahkan lima nominasi lain seperti film Humba Dreams, film Abracadabra, film Mountain Song, film Mudik, dan film Susi Susanti: Love All.
Artistik terbaik diraih oleh film Abracadabra, setelah mengalahkan tiga nominasi. Film yang masuk dalam kategori ini yakni film The Science of Fictions, film Perempuan Tanah Jahanam, dan film Susi Susanti: Love All.
Film pendek terbaik diraih oleh film Jemari yang Menari di Atas Luka-luka, menyingkirkan film pendek lain seperti Film Fitrah, Film Hai Guys Balik Lagi Sama Gue, Tuhan!, film Kemanten dan film Lantun Rakyat.
Film animasi pendek terbaik diraih oleh film Prognosis mengalahkan nominator lain seperti film Handcrafted, film Kasat Mata dan film Nussa Bundaku.
Film dokumenter panjang terbaik diraih oleh film You and I mengalahkan pesaiang terberatnya yakni film Between The Devil and The Deep Blue Sea.
Film dokumenter pendek terbaik diraih film Ibu Bumi. Film ini berhasil menglankan film lain seperti film cerita tentang Sinema di Sudut yang Lain, film Cipto Rupo, film Dulhaji Dolena dan film Golek Garwo.
Efek visual terbaik berhasil diraih oleh film Ratu Ilmu Hitam. Setelah menyingkirkan nominator lain seperti film Perempuan Tanah Jahanam, film Abracadabra, film Mangkujiwo, film Susi Susanti: Love All, film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 dan film Habibie & Ainun 3.
Penyunting gambar terbaik diraih oleh film perempuan Tanah Jahanam. Film garapan Joko Anwar ini berhasil menyingkirkan nominasi lain seperti film Mekah I’m Coming, film The Science of Fictions, film Mudik, film Ratu Ilmu Hitam dan film
Imperfect.
Penata busana terbaik diraih oleh film Abracadabra. Film garapan Faozan Rizal ini berhasil menyingkirkan nominasi lain seperti film Si Manis Jembatan Ancol, film Imperfect, film The Science of Fictions, film Perempuan Tanah Jahanam, film Guru-guru Gokil dan film Susi Susanti: Love All.
Penata rias terbaik diraih oleh film Abracadabra. Film ini berhasil menyingkirkan nominasi lain seperti film Habibie & Ainun 3, film The Science of Fictions, film Susi Susanti: Love All, film Perempuan Tanah Jahanam, film Imperfect dan film Ratu Ilmu Hitam.
Penata suara terbaik diraih oleh film horor Perempuan Tanah Jahanam. Film yang di sutradarai Joko Anwar ini berhasil menyingkirkan nominasi lain seperti film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, film The Science of Fictions, film Abracadabra, film Mangkujiwo, film Susi Susanti: Love All dan film Imperfect.
Penata musik terbaik diraih oleh film Humba Dreams garapan Riri Reza. Film ini berhasil menyingkirkan nominator lain seperti film Susi Susanti: Love All, film Perempuan Tanah Jahanam, film Imperfect, film Mudik dan film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini.
Lagu tema terbaik diraih oleh film Fine Today (Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini). Film ini berhasil mengalahkan nominator Lagu Tema Terbaik lain seperti lagu tema Dari Kita Turun ke Hati dalam film Toko Barang Mantan. Lagu Pujaan Hati dalam film Perempuan Tanah Jahanam, dan lagu Tak Harus Sempurna dalam film Imperfect.
Penulis skenario cerita asli terbaik oleh Adriyanto Dewo dalam film Mudik. Film ini berhasil menglahkan nominator lain seperti film Perempuan Tanah Jahanam, film Humba Dreams, film Susi Susanti: Love All, film The Science of Fictions dan film Mountain Song.
Sedangkan untuk kategori khusus Lifetime Achievement diberikan kepada penulis skenario senior Tatiek Maliyati.