Insitekaltim,Bontang – Pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
BLT tersebut akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp 300.000 yang diterima dua kali, dengan total sebesar Rp 600.000.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan sebelum BLT tersebut dicairkan akan terlebih dahulu melakukan verifikasi data penerima BLT agar bantuan sosial tersebut tepat sasaran.
“Data yang ada akan kita cocokan, penerima bantuan itu masyarakat kurang mampu. Data penerima harus tepat sasaran,” kata Basri Rase, Selasa (6/8/2022).
Sementara itu terkait penyaluran BLT, Basri Rase belum mengetahui secara pasti waktu dan tanggalnya.
Ia menjelaskan, pihaknya saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Kita menunggu keputusan pusat saja,” jelasnya.
Data kenaikan harga BBM sudah belaku sejak 3 September 2022 diantaranya pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter, Pertamax naik menjadi Rp 14.500 dari Rp 12.500 serta solar naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150.
Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyampaikan keprihatinannya atas kebijakan kenaikan BBM untuk mengatasi inflasi tidak berbanding lurus dengan perputaran ekonomi masyarakat.
“Tanpa perputaran ekonomi yang baik saya kira ini percuma,” tuturnya.
Oleh sebab itu, tidak hanya pemberian subsidi, namun Pemerintah Kota Bontang harus mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka peluang kerja di mana- mana.
“Saya kira buatlah kebijakan yang lebih pro rakyat untuk keseimbangan ekonomi daerah,” tandasnya.