Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Kondisi pandemi Covid 19 tidak bisa dihindari. Keadaan ini membuat para pendidik harus mampu melihat peluang dalam setiap tantangan dan kesulitan. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat intensitas tatap muka dengan peserta didik sangat menurun.
Namun, masa pandemi bukan lagi penghalang untuk tetap menjadi guru yang hebat bagi para murid di rumah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Saparudin memiliki beberapa tips untuk menjadi guru yang hebat di masa pandemi covid- 19 saat ini.
Dikatakan Saparudin, hal yang pertama yang perlu dimiliki oleh seorang pendidik adalah mengenal murid dan menemukan titik unggulnya menjadi salah satu nilai penting.
“Setiap siswa dikaruniai keunggulan berbeda- beda di samping kelemahannya. Sebagai guru hebat sangat penting untuk mengenal karakter, kecerdasan, bakat dan minat dari setiap siswa,” kata Saparudin saat dihubungi oleh tim Insitekaltim melalui saluran telepon, Minggu (1/11/2020).
Saparudin menuturkan penting juga untuk memfokuskan keunggulan siswa dan memberi motivasi kepada siswa setiap saat agar siswa mau mengasah kekurangan siswa tersebut.
Selanjutnya tips ketiga, dikatakan Saparudin memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali dan mengekspos kelebihannya kepada teman yang lain.
“Dalam proses pembelajaran, guru harus menyiapkan sesi khusus bagi murid untuk melakukan riset dari materi yang telah diberikan, mengadakan sesi diskusi dan presentasi itu penting karena memberikan peluang siswa untuk menampilkan kelebihannya,” ucapnya.
Tidak kalah penting, melibatkan murid dalam berproses melibatkan agama menjadi tiangnya dan ilmu sebagai penguatnya.
“Jadikan siswa ‘pemain’, jangan biarkan ia menjadi penonton bagi kehebatan guru. Guru yang hebat bukanlah guru yang hebat di depan siswa, tetapi guru yang melibatkan siswanya dalam setiap proses menjadikan siswa hebat di masa depannya,” tegasnya.
Kemudian tips yang terakhir adalah memberikan label positif kepada siswa, baik perorangan maupun kelompok.
“Hilangkan label negatif dalam pendidikan dan pembelajaran melainkan tonjolkan label positif yang akan menjadi motivasi bagi tumbuh serta berkembangnya rasa percaya diri siswa. Misalnya dengan menggunakan panggilan anak hebat, anak cerdas, kelas hebat, kelas inovatif,” tutup Saparudin.

