Insitekaltim, Samarinda – Setiap Jumat pagi, di tengah hiruk pikuk Samarinda yang mulai berdenyut, hadir sebuah pemandangan yang menenangkan. Forum Kalimantan Timur Sehat (Fokus) dan Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB) dengan penuh semangat menjalankan aksi sosial, berbagi ratusan porsi makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini tidak hanya wujud berbagi rezeki, tetapi juga bentuk nyata dari kepedulian sosial yang terus dipupuk selama enam tahun terakhir.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2018, aksi sosial ini tak pernah absen. Berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat hingga saudagar Bugis, bersatu dalam FOKUS dan GSSB untuk menjadikan setiap Jumat sebagai hari yang penuh berkah.
Terlihat dari suasana di depan Toko Heri Jaya NSR, Jalan Ulin No.15, Kelurahan Karang Anyar, Sungai Kunjang, Kota Samarinda yang sudah ramai sejak pukul 06.00 WITA pada Jumat (4/10/2024) pagi. Ratusan warga berkumpul dengan antusias, menunggu pembagian 600 porsi nasi kuning yang telah disiapkan oleh anggota FOKUS dan GSSB. Tidak ada kemeriahan besar, namun kehadiran mereka menjadi bukti bahwa aksi berbagi ini dinantikan.
Wakil Ketua Fokus Gulman menyampaikan bahwa kegiatan ini berawal dari rasa syukur komunitas terhadap rezeki yang mereka terima. Menurutnya, berbagi kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu, adalah tanggung jawab sosial yang menjadi pondasi dari aksi ini.
“Kami tidak hanya sekadar membagikan makanan, tetapi juga berbagi kepedulian kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Gulman.
Fokus, yang sebagian besar anggotanya adalah saudagar Bugis, terus menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam setiap aksinya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kegiatan sosial ini bisa bertahan selama bertahun-tahun, meskipun tanpa promosi besar-besaran.
Selain di Jalan Ulin, aksi pembagian nasi kuning juga dilakukan di berbagai titik lain, seperti Masjid Islamic Center dan kawasan Pasar Segiri. Dengan cakupan yang lebih luas, FOKUS dan GSSB memastikan bahwa semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari aksi sosial ini.
Gulman menambahkan, semangat yang ada di balik kegiatan ini tidak pernah surut, bahkan semakin tumbuh seiring berjalannya waktu.
“Ini adalah cerminan dari ajaran agama kami untuk selalu memberi manfaat kepada sesama,” ujar Gulman.
Aksi ini terbuka bagi siapa saja yang ingin terlibat, baik sebagai donatur maupun relawan. Dengan demikian, Fokus berhasil menciptakan jembatan sosial yang mempertemukan berbagai elemen masyarakat dalam satu tujuan: berbagi.
Fokus menjadi penggerak utama, di mana anggotanya yang berasal dari berbagai kalangan tidak hanya berbagi materi, tetapi juga tenaga dan waktu. Semangat kolektif ini membuat aksi Jumat Berkah terus berjalan dengan lancar dan membawa dampak positif yang nyata.
Tak hanya bergantung pada anggotanya, Fokus dan GSSB juga membuka dukungan dari para donatur yang ingin berkontribusi untuk kelangsungan program ini. Dari segi finansial hingga bantuan tenaga, para donatur memainkan peran penting dalam menjaga keberlangsungan aksi sosial ini.
“Kami sangat terbuka terhadap siapa saja yang ingin berpartisipasi. Setiap orang dapat menjadi bagian dari aksi sosial ini dan dengan semakin banyaknya dukungan, kami yakin dampaknya akan semakin besar,” tambah Gulman.
Fokus yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat Kalimantan Timur, berhasil menunjukkan bahwa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama tidak memerlukan panggung besar untuk bersinar. Dengan kontribusi dari berbagai pihak, aksi ini berhasil berjalan setiap Jumat tanpa hambatan.
Melihat respons positif dari masyarakat, Fokus dan GSSB optimistis bahwa program ini akan terus berlanjut dan semakin meluas. Gulman menekankan bahwa aksi sosial ini bukan hanya milik komunitasnya, tetapi milik seluruh masyarakat Samarinda yang peduli terhadap sesama. Ia berharap aksi berbagi ini dapat terus berkembang dengan semakin banyaknya partisipasi dari masyarakat luas.
“Dengan dukungan yang terus mengalir, kami berharap program ini bisa semakin besar dan memberi manfaat lebih banyak kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutur Gulman.
Melalui aksi sosial yang konsisten, Fokus dan GSSB telah berhasil menanamkan budaya berbagi yang kuat di Samarinda, menciptakan solidaritas antarwarga yang semakin kokoh. Tanpa gembar-gembor, aksi ini terus hidup, menjadi simbol kebaikan yang menyala di setiap Jumat pagi.
“Semoga setiap Jumat selalu menjadi momentum berbagi yang membawa berkah bagi semua,” tandasnya.