Insitekaltim, Samarinda – Sebanyak 40 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengikuti Bazar Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan di halaman Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda pada Kamis 14 Agustus 2025. Acara ini menampilkan ragam inovasi olahan berbahan dasar ikan dan hasil laut lainnya.
Kepala DKP Kaltim Irhan Hukmaidy menyampaikan bahwa kegiatan ini menyediakan 25 meja, masing-masing diisi dua UMKM. Peserta berasal dari berbagai kelompok dan unit, di antaranya Nelayan Palaran, PPI Selili Samarinda, Pokdakan Sido Berkah Unggul Jaya, UPTD PMHP, serta pelaku usaha produk olahan seperti amplang, kerupuk ikan, abon, pempek, dan teri crispy.
“Kami harapkan bazar ini bisa memunculkan ragam baru produk olahan ikan, bukan hanya yang itu-itu saja. Memang pencipta itu sedikit, tapi peniru yang memodifikasi hasil olahan lebih menarik jumlahnya banyak,” ucap Irhan.
Ia menambahkan, DKP juga melibatkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk memberikan informasi dan edukasi terkait jaminan keamanan mutu kepada produsen. Langkah ini dilakukan untuk memastikan produk olahan yang dihasilkan aman, sehat, dan memenuhi standar mutu.
Kegiatan ini dirangkai dengan berbagai lomba, seperti lomba karaoke dan lomba masak, yang digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-80. Irham menegaskan bahwa acara tersebut bukan kegiatan dadakan, melainkan agenda rutin DKP Kaltim yang dilaksanakan secara berkala.
Selain menghadirkan produk populer seperti amplang, bazar juga mendorong pelaku usaha untuk memperkenalkan varian baru olahan ikan agar target konsumsi ikan, terutama bagi anak-anak, dapat tercapai. Irhan mengingatkan pentingnya menjaga mutu bahan baku, mengingat potensi adanya penggunaan bahan berbahaya seperti formalin.
“Kami ingin keamanan pangan dan keterjaminan mutu selalu dijaga. Bahan baku segar akan menghasilkan produk yang lebih baik dan bernilai tambah,” lanjutnya.
Kabid Perikanan Budidaya dan PDSP DKP Kaltim Irma Listiyawati menuturkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan bagi kelompok pembudidaya ikan (pokdakan). Edukasi yang diberikan mencakup teknik menjaga kesehatan ikan, kelestarian lingkungan, hingga strategi mengembangkan usaha.
Menurutnya, potensi budidaya ikan di Kaltim cukup besar, termasuk jenis ikan lokal yang hampir punah. Dengan pembinaan yang tepat, usaha ini dapat menopang perekonomian lokal dan memastikan pasokan bahan baku bagi UMKM tetap terjaga kualitasnya.
“Kalau bahan baku segar, hasil olahan seperti amplang atau pempek akan punya tekstur dan rasa yang lebih baik,” kata Irma.
Bazar olahan hasil kelautan dan perikanan ini dilaksanakan dua kali setahun, sebelumnya pada April dan kali ini di Agustus. Biasanya, agenda ini juga digelar bertepatan dengan Hari Ikan Nasional pada 23 November, namun tahun ini difokuskan untuk pelaku usaha di Kota Samarinda.
Irma berharap kegiatan ini mendorong kolaborasi antara pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mengembangkan ekonomi lokal. Produk yang dipamerkan tidak hanya berbahan dasar ikan, tetapi juga ada yang berbahan rumput laut dan hasil laut lainnya, meski jumlahnya lebih sedikit. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri