Reporter: Nada – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Banjir besar diawal 2020 menyebabkan beberapa wilayah di Kota Samarinda terendam.
Meskipun dari pantauan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH mengatakan hasil dari pantauan hari ini Waduk Benanga mengalami penurunan kondisi air.
Tetapi hasil pantauan TMA Benanga oleh BPBD tidak menurunkan tinggi air di daerah seperti Griya Mukti dan Bengkuring mengalami penaikan air yang cukup mengkhawatirkan bahkan daerah Sutomo disebut Hendra pada kondisi staknan.
“Mungkin ada stagnan di daerah Sutomo,” ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (14/1/2020).
Selain itu, akibat Hujan yang mengguyur seharian ini menyebabkan beberapa pengendara yang ingin menuju ke Bandara APT Pranoto harus diangkut menggunakan truk.
“Terpaksa harus kita drop pakai truk BPBD, Basarnas, dan Polri karena banjir di Alaya sangat tinggi,” terangnya.
Muhammad Barkati, Wakil Walikota Samarinda yang juga dihubungi melalui telepon menyampaikan bahwa dirinya sudah melakukan tinjauan ke lapangan.
“Selalu dimonitor, kita tadi ke Samarinda Seberang, yang biasanya tidak banjir tapi sekarang banjir,” kata Barkati.
Ia menyampaikan, curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan banjir menggenang di beberapa titik Samarinda.
“Bengkuring itu memang rawan banjir, tapi mudah-mudahan segera surut,” tambahnya.
Disinggung mengenai keberadaan orang nomor 1 Samarinda, Syaharie Jaang, ia menuturkan bahwa hari ini Jaang baru saja pulang dari Jakarta.
“Beliau balik hari ini. Ada urusan yang sangat penting yang mengharuskannya berangkat ke Jakarta. Kalau tidak penting, tidak mungkin beliau harus berangkat,” pungkasnya.