Insitekaltim,Samarinda – Belum meratanya pembangunan infrastruktur jaringan listrik di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kalimantam Timur (Kaltim), menjadi salah satu faktor kurang optimalnya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hingga saat ini. Hal ini diterangkan langsung oleh Ketua Komisi IV, DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, Sabtu (6/4/2019).
Ditegaskan oleh Rusman Ya’qub untuk menjalankan program (Wajar 12 Tahun) yang telah dicanangkan oleh Gubernur Kaltim sebelumnya (Awang Faroek Ishak), Pemprov Kaltim harus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan listrik hingga ke polosok-pelosok Kaltim.
“Saat ini kan sedang berjalan UNBK pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas, baik itu SMA, SMK, dan MA. Sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan Gubernur Kaltim sebelumnya dalam mendorong dunia pendidikan, yakni wajar 12 tahun. Pemprov harus fokus membangun infrastruktur jaringan listrik dan internet, agar pelaksanaan UNBK, prosesnya dapat mencapai hasil yang ideal atau lebih optimal,” ucap Politisi Fraksi PPP ini.
Dijelaskan lebih jauh oleh pria yang sempat mendedikasikan diri sebagai guru sejak 1990 hingga tahun 2000 ini, hingga saat ini masih ada sekitar 25 persen, jumlah sekolah di Kaltim yang belum dapat melaksanakan UNBK serentak pada tahun ini. Dirinya menilai pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Kaltim harus melakukan pemenuhan terhadap pembangunan infrastruktur, gedung sekolah, sarana dan prasarana serta jaringan listrik dan internet.
Di Kaltim itu masih ada 25 persen yang belum terpenuhi atau memadai dalam pelaksanaan UNBK, baik dari segi pemenuhan infrastrukturnya dan banyak lagi. Karena jika bicara soal UNBK di Kaltim, kita tidak bisa sepenuhnya menyerahkan pada Dinas Pendidikan. Pemerintah daerah harus melibatkan perusahaan atau stakeholder lainnya, dalam hal ini (PLN) untuk mendorong pembangunan jaringan listrik dan internet di pelosok daerah terpencil. Ini jika kita sama-sama berkomitmen ingin mengubah dunia pendidikan jauh lebih baik 3 atau 5 tahun ke depan,” beber Rusman kepada Infosatu.co
“Hingga saat ini saja masih ada blank spot (tidak ada sinyal) di pusat kota, apa lagi di pelosok. Jadi harus ada komitmen serius. Sangat disayangkan jika di pusat kota saja, pelaksanaan UNBK masih terkendala soal jaringan internet,” tegasnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Infosatu.co, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 serentak untuk siswa tingkat SMA dilaksanakan mulai Senin (1/4/2019) lalu. Persiapan sudah dilakukan masing-masing sekolah di berbagai daerah, dimana pelaksanaan UNBK akan berlangsung empat hari.
Dimana, sebanyak 91.025 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kaltim, siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019. Yakni SMP/MTs 46.644 orang, SMK 21.092 orang dan dari SMA/MA 23.289 orang.
Pelaksanaan UNBK dan UNKP 2019 untuk jenjang SMK dan jenjang SMA/MA dimulai 1-8 April 2019. Sedangkan UNBK/UNKP untuk SMP/MTs dimulai 22-25 April 2019. Dimana sekolah yang siap melaksanakan UNBK se-Kaltim sebanyak 883 sekolah terdiri SMA/MA sebanyak 214, SMK 183 dan SMP/MTs 486.
Selain sejumlah sekolah lainnya di Kaltim, juga siap melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) yakni SMP/MTs, SMA/MA dan SMK se-Kaltim sebanyak 110.374 orang. Masing-masing dari SMP/MTs sebanyak 60.223 orang, SMK 22.978 orang dan SMA/MA 27.173 orang.
Sementara untuk sekolah yang melaksanakan UNKP sebanyak 1.281 unit terdiri SMA/MA sebanyak 272, SMK 216 dan SMP/MTs 793. (*)