“ Kita ingin menang dan pasti (menang). Kami pernah juara favorit, kami ingin juara umum karena saya udah pernah merasakan yang favorit,” jelas Lena bersemangat.
Penulis: Laras
“Alhamdulillah acara ini mendapat sambutan positif, bahkan dari Samarinda Kota, Tenggarong ada 4-5 orang menelpon dan Palaran juga. Bahkan sambutan positif acara ini datang jauh dari orang China,” guraunya.
“Dari survei yang kami lakukan, mayoritas responden mengaku tidak pernah ikut kompetisi game online,” ungkap Zulfadly.
“Saya kira sampai sini (pukul 10.00) belum (ramai), sampai di tempat parkir saya lihat waduh sudah penuh,” keluh Aldi, Sabtu (6/4/2024).
“Bulan biasa atau di bulan Ramadan, biasanya sama aja karena kita baru pindah dari Pasar Pagi. Kurang lebih hampir tiga bulan kalau di Pasar Pagi pengunjungnya lebih banyak karena di sana lebih lengkap di sini beda,” jelas pemilik Lulu Collection ini.
“Setiap bulan kita evaluasi untuk mengetahui apa saja yang dilakukan teman-teman selama sebulan. Alhamdulillah baik itu penulisan, saya merasakan adanya peningkatan-peningkatan yang telah dilakukan oleh wartawan MSI group,” terangnya.
“Ada 41 barier yang kami pasang,” tegas Kepala Dishub Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu, beberapa waktu lalu.
Insitekaltim, Samarinda – Internet menjadi barang penting dalam aspek kehidupan masyarakat saat ini. Internet dapat tersedia melalu mobile data dari operator seluler ataupun penggunaan wifi. Di awal 2024, mayoritas masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) lebih memilih menggunakan mobile data dari operator seluler pilihannya, yakni sebanyak 71,43 persen masyarakat. Ketimbang menggunakan wifi, yang hanya 26,79 persen. Selaras dengan data yang disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Zulfadly Syam dalam jumpa pers Hasil Survei Penetrasi Internet Provinsi Kaltim Tahun 2024, hanya 28,57 persen responden yang berlangganan internet tetap atau menggunakan wifi. “Kalau kita pikir, semua banyak lari menggunakan wifi…
Insitekaltim, Samarinda – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia masih segar diingatan masyarakat. Walau sudah berlalu beberapa tahun lalu, masyarakat telah terbiasa berada di zaman new normal. Misalnya, masyarakat mulai terbiasa dengan mencuci tangan 6 langkah, memakai masker ketika flu, terbiasa membawa hand sanitizer agar praktis membersihkan tangan ketika bepergian dan juga mulai rajin mencari informasi terkait kesehatan. Pencarian informasi kesehatan ini terus meningkat pascapandemi. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Zulfadly Syam dalam jumpa pers Hasil Survei Penetrasi Internet Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2024. “Kita juga tidak menyangka kalau masyarakat paling banyak mengakses konten…
“ Pertama, ingat bahwa menyebarkan hoaks itu ada konsekuensinya. Secara hukum, bisa dipenjara. Secara agama, sama dengan fitnah yang merupakan dosa. Dan secara ekonomi, hanya membuang-buang waktu dan uang,” tegasnya saat diwawancarai di Kantor Diskominfo Kaltim, Rabu (3/4/2024).