Insitekaltim,Samarinda – Banjir selalu menjadi masalah utama yang ada di Kota Samarinda. Siklus banjir ini hampir terjadi setiap 10 tahun sekali sejak 1998. Jamannnya Walikota Lukman Said. Kemudian terjadi kembali pada tahun 2008 mengalami hal yang sama. Di tahun 2019 banjir Samarinda cukup besar dan sebagian daerah terendam banjir
Foto:Viktor Yuan Calon Walikota Samarinda,saat mempresentasikan program sejuta sumur di rumahnya -Biopori
Calon kandidat Walikota Samarinda pada Pilwali tahun 2020, Viktor Yuan,SH,MH, mengungkapkan kepada insitekaltim dirumahnya Perumahan Bumi Sempaja beberapa hari yang lau, bahwa salah satu faktor terjadinya banjir di Kota Samarinda ialah kurangnya perawatan infrastruktur penanggulangan banjir yang tidak bisa dimanfaatkan maksimal seperti keberadaan folder yang berada dibeberapa titik Kota Samarinda.
“Folder yang ada di Kota Samarinda, menurutnya perlu dikelola oleh satu badan khusus,dan kalau bisa, disetiap folder harus ada penanggung jawabnya. Kondisi folder juga harus terus dipantau, maka Badan ini, yang akan mengelola dan merawat folder, selain harus memiliki teknisi khusus,” ucap Viktor.
Lebih lanjut, kata Viktor Yuan Ketua DPD Partai Demokrat Kota Samarinda, bahwa dirinya ada solusi yang dicanangkan untuk mengatasi masalah banjir dan nantinya sebagai percontohan di Perumahan Bumi Sempaja dengan “Program Sejuta Sumur- Biopori”
“Biopori merupakan sumur serapan air. Dimana lubangnya ini memiliki diameter 10-30 cm. Lubang tersebut diisi dengan sampah organik yang akan menjadi makanan makhluk hidup yang ada di tanah seperti cacing dan akar tumbuhan,”kata Viktor Yuan mantan Ketua Asprov. PSSI Kaltim.
Untuk melakukan hal itu, Viktor mengatakan, diperlukan keinginan yang kuat untuk mengubah mindset masyarakat dan adanya dukungan penuh harus diberikan Pemerintah Kota Samarinda. Tanpa itu, sangat sulit bagi Kota Samarinda untuk pulih dari persoalan banjir.
Terkait dengan permasalahan Sungai Karang Mumus, Viktor menginginkan pemukiman kumuh harus segera dibersihkan dan harus dilakukan pengerukan
“Kasian mereka ketika banjir, tetap harus melakukan semua aktivitasnya disana, dan itu sangat tidak baik bagi kesehatan mereka sendiri,” ujarnya
Viktor juga menambahkan salah satu program jika dipercaya oleh masyarakat Samarinda, nanti untuk bantaran SKM , dengan cara ‘Sistem Buka-Tutup’, agar ketika air sungai pasang tidak masuk ke dalam kota.
Di akhir wawancara, Viktor berharap dengan program yang dia canangkan akan mengurangi masalah banjir di Kota Samarinda dan bermanfaat bagi masyarakat,”tutupnya (Nada)