Samarinda, insitekaltim.com – Wali Kota Samarinda Andi Harun meresmikan Pasar Rakyat Beluluq Lingau yang sebelumnya merupakan Pasar Dayak di Jalan PM Noor Kelurahan Sempaja Selatan Kecamatan Samarinda Utara.
Andi Harun mengatakan pembangunan pasar tradisional tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam pengembangan kota dan meningkatkan perekonomian Kota Tepian.
“Kita memang desain sedikit lebih unik daripada pasar tradisional yang lain, karena di sini ada nuansa pembauran soal khas ornamen Dayak dan paling penting dapat meningkatkan perekonomian di Kota Samarinda,” ungkapnya.
Politikus Gerindra itu berharap agar ke depan pasar tersebut dapat kembali dilakukan pengembangan. Sehingga ia meminta dinas terkait untuk berdiskusi dengan pemilik lahan untuk melakukan pengembangan lapak-lapak.
“Harus bisa melakukan penambahan lahan. Mudah-mudahan pemilik lahan mau mengikuti harga pemerintah dan kita bisa membebaskannya di tahun 2023 perubahan. Kami bisa menyusun perencanaannya di tahun 2024 dan bisa melakukan penambahan kawasan pasar,” terangnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian itu juga berharap, Pasar Beluluq Lingau yang dibangun dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2022 sebesar Rp6,3 miliar dapat menjadi pasar Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Karena unsur terpenuhinya syarat-syarat teknis sebagaimana diatur syarat standar SNI bagi sebuah pasar, tetapi juga karena keunikannya dari sisi desain arsiteknya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda Marnabas mengatakan lapak yang tersedia di Pasar Beluluq Lingau terdiri dari 100 lapak. Sedangkan pedagang yang dimbil dari pinggir jalan sebanyak 70 pedagang, sehingga kelebihan 30 lapak.
“Dan untuk Pasar Subuh ada sekitar 59 pedagang, jadi masih kurang lapak sekitar 29. Kenapa saya tertarik memindahkan pedagang dari Pasar Subuh, karena mereka telah memiliki pelanggan tetap,” jelasnya.