Insitekaltim,Sangatta – Kutai Timur tengah mengalami peningkatan signifikan dalam alokasi anggaran. Dalam APBD perubahan, Dinas Ketahanan Pangan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp6,9 miliar yang merupakan salah satu tambahan terbesar.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur Bennie Hermawan mengungkap salah satu fokus utama dari alokasi anggaran ini adalah indeks kinerja utama yang diinginkan oleh bupati, yaitu nilai tukar petani.
Bennie Hermawan menjelaskan bahwa upaya untuk mengukur dan meningkatkan nilai tukar petani telah menjadi prioritas utama.
“Kami telah beberapa kali melakukan rapat dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan telah membentuk tim khusus untuk mendata nilai tukar petani. Hasil survei ini mencakup sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan di seluruh 18 kecamatan di Kutai Timur,” ungkap Bennie di ruang kerjanya, Rabu (8/11/2023).
Proses pendataan ini sangat penting karena nilai tukar petani berdampak signifikan pada ekonomi dan kesejahteraan petani setempat. Dengan data yang akurat, pemerintah daerah dapat merancang kebijakan yang lebih efektif untuk mendukung petani dan memastikan bahwa mereka menerima nilai yang adil atas hasil kerja mereka.
Bennie Hermawan menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp400 juta digunakan untuk mendukung tim survei dan BPS dalam melaksanakan pendataan tersebut.
“Hasil survei ini akan membantu dalam menentukan nilai tukar petani setiap tahun yang akan menjadi acuan penting dalam perencanaan dan kebijakan daerah,” paparnya.
Hasil survei yang sedang berlangsung diharapkan akan segera tersedia pada awal Desember. Inisiatif ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah, khususnya bupati, dalam mengukur dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kutai Timur.
“Peningkatan nilai tukar petani akan memberikan dampak positif dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Bennie
Bennie menegaskan bahwa inisiatif ini adalah salah satu tugas langsung dari bupati yang bertujuan untuk memastikan bahwa petani di Kutai Timur mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan mendapatkan nilai yang pantas atas hasil kerja keras mereka.
“Diharapkan nilai tukar petani di Kutai Timur akan meningkat secara signifikan,” tutupnya.