Reporter: Nada – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda diminta oleh Aliansi Mahasiswa Widyagama untuk menertibkan parkir liar yang sering memakan bahu jalan. Dishub Samarinda dinilai terlalu lembek dan tak bertaring.
Menurut Aliansi Mahasiswa Widyagama parkir liar selain meresahkan masyarakat, juga ada hak publik yang dirampas.
“Masyarakat yang mestinya menggunakan trotoar ataupun bahu jalan untuk pejalan kaki tapi dirampas oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab,” ungkap Irwanto Munawar, Sabtu (15/2/2020).
Irwanto, sapaannya, mengatakan Dishub seolah tak berdaya menghadapi masalah tersebut.
“Padahal itu sangat menggangu arus lalu lintas,” tambahnya.
Dirinya memberikan contoh seperti di bahu Jalan Abdul Hasan, Samarinda. Disitu kata dia, lalu lintas kendaraan padat, namun kendaraan bebas di kiri kanan jalur itu.
“Itu bukti nyata Dishub tak berdaya,” kata Ketua Komisariat Hukum Widyagama ini.
Beberapa pekan lalu, kata Irwanto, pihaknya mendatangi Dishub Samarinda di Jalan MT Haryono.
Saat itu mahasiswa menemui Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). Dalam audiensi tersebut mahasiswa menekankan penerapan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2015,
tentang Pengelolaan dan Penataan Parkir.
“Karena, kami anggap Dishub gagal menata parkir yang baik di Kota Samarinda ini. Di beberapa titik dikuasai oleh ormas tertentu,” tegasnya.
Mestinya, kata Irwanto Dishub mampu bersikap tegas menertibkan parkir liar dan mengelola parkir secara transparan.
“Hasil pengelolaan lahan parkir pun tidak transparan ditunjukkan ke publik, sehingga kerap menjadi tanda tanya kemana hasil dari pengelolaan lahan parkir tersebut,” jelasnya
Kendati demikian, Irwanto juga menegaskan tak hanya Dishub, Aparat Kepolisian juga harusnya bertanggung jawab atas masalah ini.
“Kami harap Kapolda Kaltim dan Kapolresta Samarinda peka melihat persoalan ini. Karena selalu dikeluhkan masyarakat,” pungkasnya.