Rerporter : Rian – Editor : Redaksi
Insitekaltim,Kukar– Pemkab Kutai Kartanegara belum sukses mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD),Terlihat dari tahun ketahun bukan mala bertambah atau naik bahkan semakin menurun.
Sebagaimana ditegaskan Zulkifli Dekan Fisipol Unikarta Kutai Kartanegara, kepada insitekaltim, belum lama ini.Ia mengatakan bahwa kalau melihat PAD Pemerintah Kukar, tidak ada perubahan dan bahkan ada penurunan setiap tahunnya
“Pada tahun 2013-2014 PAD Kukar tembus Rp360 miliar, namun setelah itu sampai 2017, hanya tembus sekitar Rp240 miliar saja,” ujar Zulkifli
Yang harus dilakukan pemkab kukar menurut Zulkifli, dengan memaksimalkan potensi PAD, seperti pajak restoran, peningkatan sektor pariwisata, bisnis Hilir migas, yang selama ini diambil oleh pengusaha asal Jakarta.
“Jasa catering di beberapa perusahaan migas dan pertambangan batu bara juga bisa dikelola, kalau pemkab mau,” jelasnya.
Potensi lain, yang juga mampu mendulang PAD namun belum digarap secara maksimal, seperti retribusi parkir yang tidak dikelola dengan baik, serta pajak usaha sarang burung walet juga belum tergarap maksimal.
“Seperti pajak usaha burung walet cuma tembus Rp50 juta per tahun, ini bisa ditingkatkan, dengan pemberian reward dari pemkab, kepada pengusaha yang rajin bayar pajak,” ucapnya.
Pajak galian bumi juga belum diperjuangkan secara maksimal oleh Pemkab Kukar. Dia bisa meminta porsi yang lebih dalam pengaturannya, dan bisa masuk bagian pemkab meningkatkan PAD.
“Inti dari persoalan, hambatan Pemkab Kukar mengumpulkan PAD, karena OPD belum terorientasi meningkatkan PAD, bisa dilihat dari renstra masing-masing OPD. Dan rasa kesatuan antar OPD juga masih jauh, terkesan jalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas mendulang PAD,” pungkasnya