Reporter : Nada – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Memeriahkan hari ulang tahunnya, Santi Fransiskus Assisi Samarinda di Jalan Belatuk menggelar pertandingan bola basket antar pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pertandingan basket berlangsung di Gelora Assisi Samarinda, Senin (23/09/2019).
Beberapa SMA di Kota Samarinda ikut serta dalam pertandingan basket yang digelar oleh Assisi Samarinda, salah satunya SMA Negeri 3 Samarinda (SMAGA).
Dalam sejarah, SMAGA sendiri memiliki banyak prestasi yang cukup disegani di Kota Tepian ini, khususnya untuk Tim Basket Putri.
Pantauan insitekaltim dilapangan, Sandi Indra, Pelatih Bola Basket SMAGA terus memberi semangat ditengah tengah lapangan melihat pertandingan untuk meraih juara dan mengatur bagaimana dapat mengalahkan tim lawan
“Basket bukan hal yang asing bagi SMAGA. Prestasi yang dibuat oleh anak-anak juga sangat baik,” ungkap Sandi
Sandi mengatakan, persiapan untuk menghadapi pertandingan ini sudah dilakukan sejak 1 tahun yang lalu.
“Persiapannya sudah kita lakukan cukup lama, sekitar 1 tahun yang lalu khususnya untuk Tim yang bertanding saat ini. Tidak hanya untuk menghadapi pertandingan ini saja tapi pertandingan lainnya juga,” paparnya.
Penambahan anggota juga dilakukan Sandi agar memaksimalkan performance tim.
“Penambahan anggota kita lakukan, merekrut beberapa anggota baru dari kelas sepuluh agar performa tim dilapangan juga baik,” lanjutnya.
Disinggung mengenai permasalahan ketika merekrut anggota baru hal yang sulit adalah adaptasi antara senior dan juniornya, dia, mengaku itu hal biasa.
“Adaptasi yang diawal memang cukup sulit, karena junior masih baru dan belum bisa move on dari timnya ketika SMP. Tapi itu biasa, dan bukan masalah besar. Lambat laun mereka akan berbaur dan hasilnya seperti tim yang saat ini terbentuk,” jelasnya.
Tim A dan Tim B dari SMAGA kali ini sama-sama masuk dalam final pertandingan basket Assisi Samarinda, diakui Sandi kalau pelatihan yang mereka dapatkan juga cukup keras.
“Latihannya pasti keras, tiap pelatih juga punya gayanya sendiri dalam melatih. Cuma yang saya liat, tim A dan tim B jauh lebih siap dari tim-tim yang lain,” tambahnya.
Sandi berpesan, kepada kedua tim untuk tidak merasa puas dan cukup untuk berhenti disini.
“Kedua tim berhasil mengemban juara I dan juara II, semoga anak-anak tidak merasa harus berhenti atau cukup dengan ini saja. Harus bisa lebih karena ini untuk Kaltim, jadi tidak fokus di Samarinda saja, kalau bisa lebih,” katanya.
Sariana Damanik guru SMAGA yang turut hadir memberi semangat kepada siswa-siswi nya juga berharap hal yang sama.
“Tidak cukup sampai disini, masih ada pertandingan lain yang jauh lebih hebat pesaingnya. Anak-anak akan bisa sampai ditahap itu kalau mereka tetap berjuang,” tuturnya.
Ia berharap, sebagai guru pembina baik di sekolah maupun di lapangan, anak-anak tetap selalu mendapatkan dukungan penuh.
“Dukungan dari sekolah tentu ada, Komite juga, guru-guru pastinya mendukung anak muridnya untuk mendulang prestasi baik akademik dan non-akademik. Hal baik harus kita dukung dong,” candanya.
Berdasarkan pantauan, beberapa orang tua wali murid siswa-siswi SMAGA yang bertanding hari ini juga hadir dan memberikan dukungan kepada anak-anaknya.
“Tidak luput perhatian kami yang merupakan guru atau pembina dalam sekolah maupun diluar sekolah bahwa orang tua siswa-siswi terlibat disetiap kegiatan yang anak-anaknya ikuti, salah satunya hadir dalam pertandingan ini. Mendapatkan dukungan seperti itu, anak-anak pasti lebih bersemangat untuk mendapatkan juara,” tutup Sariana.