Insitekaltim, Samarinda — Ketua Dewan Pakar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan TImur (Kaltim) Nidya Listiyono, menilai bahwa kesuksesan hanya dapat diraih melalui perjuangan, kerja keras dan kemauan untuk terus belajar.
Menurutnya sukses Itu butuh perjuangan dan kerja keras, selain itu jurnalis harus memiliki kompetensi yang kuat, terutama melalui sertifikasi dan pengembangan SDM. Ia menilai program penguatan kualitas wartawan yang dijalankan JMSI Kaltim dan MSI Group merupakan langkah luar biasa dalam membangun media yang profesional.
“Jurnalis harus punya kompetensi kuat. Program penguatan wartawan harus dilakukan,” ujar Tyo panggilan sehari hari, pada Jumat 12 Desember 2025.
Lebih lanjut, tyo juga berbagi perjalanan hidupnya, mulai dari berjualan sejak SD, dan menjadi loper koran usai kuliah, hingga bekerja di berbagai bidang sebelum mencapai posisi saat ini.
“Sukses itu perlu keringat. Kalau bekerja seolah-olah bergaji lebih besar dari apa yang diterima, yakinlah Tuhan akan membayar sisanya dalam bentuk lain,” tegas Tyo.
Melalui kegiatan Ngobrol Inspirasi ini, Tyo berharap para jurnalis semakin termotivasi untuk mengasah kemampuan, memahami pentingnya ketepatan informasi, dan menyadari bahwa kerja keras adalah kunci utama dalam membangun karier profesional di dunia jurnalistik.
Sementara itu, CEO MSI Group, Mohammad Sukri, menekankan pentingnya jurnalis memahami konsep penulisan yang benar, mulai dari penulisan lead, ketepatan waktu hingga penggunaan istilah dan jabatan yang sesuai. Ia mengingatkan bahwa kesalahan kecil dalam penulisan dapat merusak kredibilitas media.
“Kalau kita tidak memahami apa yang ditulis, hasilnya akan keliru. Jurnalis harus paham konteks, bukan sekadar menyalin,” tegasnya.
Sukri juga mendorong jurnalis muda untuk terus belajar dan tidak cepat puas. Menurutnya, kemampuan menulis yang kuat akan membuka peluang besar bagi perkembangan media, sekaligus mengangkat nama MSI Group dan perusahaan media di bawahnya.
Dalam kesempatan itu, Pemred Insitekaltim Samsul Arifin turut menekankan pentingnya memahami struktur penulisan Subjek Predikat Objek Keterangan (SPOK), serta menjaga ketelitian dan tanggung jawab dalam penulisan berita. Ia menyoroti beberapa contoh kesalahan umum dalam penulisan jabatan dan penggunaan data sebagai bahan pembelajaran bagi para peserta.
“Pemahaman SPOK, ketelitian, dan tanggung jawab dalam menulis berita itu wajib. Kesalahan kata dan jabatan harus diperbaiki,” jelas Samsul Arifin.

