Insitekaltim, Samarinda – Proses penjurian ajang karya riset dan inovasi pelajar tingkat Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung ketat dan objektif. Meski banyak peserta menghadirkan ide-ide kreatif, tidak semua mampu lolos ke tahap akhir karena belum memenuhi standar penilaian.
Salah satu juri, Roni Herman menjelaskan bahwa sejumlah karya sebenarnya menawarkan temuan yang menarik, namun tidak didukung data penelitian yang kuat. Di sisi lain, ada peserta dengan data cukup lengkap, tetapi hasil akhirnya belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.
“Memang seperti itu dinamika penilaian. Anak-anak ini masih membutuhkan pembinaan agar ide yang mereka miliki dapat lebih matang. Namun dari sisi kreativitas dan inovasi, potensi mereka sudah sangat menjanjikan untuk dikembangkan,” ujar Roni di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu, 10 Desember 2025.
Roni menuturkan, beberapa karya peserta yang berhasil meraih juara dinilai cukup menonjol dan memiliki peluang penerapan langsung di masyarakat.
“Salah satunya ada inovasi penjernih air serta berbagai solusi yang menawarkan pendekatan berbeda,” jelasnya.
Ia menilai bahwa ide-ide yang muncul dari para pelajar menunjukkan kreativitas tinggi dan dapat menjadi alternatif solusi atas permasalahan yang ada. Namun demikian, pendampingan lanjutan tetap diperlukan agar karya tersebut dapat berkembang secara optimal.
Terkait mekanisme penilaian, Roni menegaskan bahwa tahapan penjurian dilakukan dengan kriteria yang ketat, terukur, dan transparan.
“Penilaiannya rigid, dengan ketentuan yang jelas sehingga para pemenang benar-benar terseleksi berdasarkan kualitas yang memadai,” tegasnya.
Roni juga mengapresiasi capaian para peserta yang menurutnya melampaui ekspektasi, terutama dari sisi kedalaman keilmuan.
“Kadang kami melihat produk inovasi ini sudah melampaui standar untuk jenjang SMA. Ini menunjukkan bahwa potensi anak-anak kita luar biasa dan sangat layak dikembangkan,” katanya.
Menutup pernyataannya, Roni berharap pemerintah daerah terus memberi perhatian lebih terhadap ajang riset dan inovasi pelajar, agar dapat menjadi ruang berkelanjutan untuk memicu kreativitas generasi muda.
“Yang paling penting, anak-anak berprestasi ini harus dibina lebih lanjut agar mereka dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung kemajuan Kaltim,” pungkasnya.

