Insitekaltim, Samarinda – Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur Ardiansyah Sulaiman mengajak kader partainya untuk tampil konstruktif dan solutif dalam mengawal pembangunan daerah. Seruan itu disampaikan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PKS Kaltim di Kantor DPW PKS, Minggu 24 Agustus 2025.

“PKS Kaltim harus tampil konstruktif dan solutif untuk kepentingan rakyat yang berkeadilan. Kami harus menjadi bagian dalam membangun Kaltim sesuai arah RPJMD Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim,” ucap Ardiansyah di hadapan pengurus dan kader.
Sebagai partai pendukung pemerintah provinsi, PKS diposisikan berperan aktif lintas sektor. Sinergi dengan eksekutif, legislatif, organisasi masyarakat, akademisi, dan ormas kepartaian dipandang penting agar percepatan pembangunan bisa terwujud.
Dalam forum itu, Ardiansyah langsung melontarkan pertanyaan kepada seluruh pengurus, “Apakah siap berkontribusi dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur?” Pertanyaan tersebut dijawab serentak dengan suara lantang: “Siap!”
Muswil VI disebut menjadi momentum konsolidasi dan penguatan struktur partai. Forum ini diharapkan mempertegas jati diri, arah kebijakan, dan komitmen partai agar PKS benar-benar hadir sebagai solusi bagi masyarakat.
“Momentum ini harus digunakan untuk memperkuat struktur dan menjadikan PKS solusi bagi masyarakat, khususnya di Kaltim,” tambah Ardiansyah.
Kaltim, lanjutnya, merupakan daerah strategis dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Luas wilayah mencapai 127.346 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 4,12 juta jiwa pada 2024. Sejak masa kolonial, provinsi ini sudah dikenal sebagai penyumbang besar devisa negara.
Dahulu kayu dan damar sempat menjadi primadona, kemudian minyak dan gas, hingga kini batu bara dan perkebunan kelapa sawit masuk jajaran penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
“Kaltim selalu berkontribusi signifikan bagi negara. Saat ini kita memiliki kawasan ekonomi di Balikpapan dan Kutai Timur, termasuk KEK Maloy. Bahkan ada rencana produksi metanol dari batu bara dengan investasi Rp40 triliun,” jelasnya.
Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) menambah nilai strategis Kaltim dalam peta pembangunan nasional. Namun, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama terkait infrastruktur jalan nasional yang belum merata. Ardiansyah mengingatkan, jangan sampai perhatian terhadap proyek IKN membuat pembangunan Kaltim tertinggal.
“IKN adalah peluang besar, tapi pembangunan Kaltim tidak boleh tertinggal. PKS siap mendukung pemerintah provinsi agar bersama-sama kita membangun Kaltim lebih maju lagi di masa depan,” kata Ardiansyah.
Dalam sambutan penutup, ia mengajak seluruh kader menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi maupun golongan. PKS Kaltim diharapkan tampil sebagai aktor strategis, hadir dengan gagasan solutif, sekaligus mitra konstruktif bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Dengan begitu, partai tidak hanya hadir dalam ruang politik, tetapi benar-benar menjadi bagian penting dari perjalanan pembangunan daerah.