Reporter : Nada- Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Adat budaya Buton, khususnya di Kota Samarinda mulai berkurang. Beralasan jauh dari kampung halaman, generasi muda Buton pun kurang mengetahui budaya warisan leluhurnya. Guna mengenalkan kembali, Ikatan Masyarakat Samarinda Asal Karya Baru Bugi ( IMASKAB) melakukan acara Seminar Sejarah Ma’ata’a di Rumah Jabatan Walikota, Sabtu (27/07/2019).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda Sucipto Waris S.Pd M,Si, KDP IMASKAB Saprudin Saida Panda S.H M.Si, Dinas Kebudayaan Kota Samarinda, dan pihak terkait.
Sucipto Waris memberi apresiasi kepada IMASKAB menggelar acara hari ini.
“Saya sangat senang dan mendukung sekali karena Ma’ata’a ini bisa diselenggarakan di Kota Samarinda,” ungkapnya.
Sucipto memaparkan, kegiatan ini merupakan anjuran dari agama Islam juga, dimana acara menjadi ajang silahturahmi, berkumpul bersama dan memberikan rezeki kesesama berupa memberi makanan gratis.
“Tahun depan akan ada acara dimana nanti ada seribu talang atau tempat-tempat kue yang diatur memanjang. Nah, disini saya membayangkan banyaknya masyarakat Etnis Buton yang nanti berkumpul di acara tersebut,” tambahnya.
Sucipto berpesan, setiap paguyuban di Kota Samarinda harus bisa aktif.
“Kami pihak pemerintah Kota akan mendukung secara penuh setiap acara untuk dibudayakan di Kota Samarinda,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sucipto mengatakan, keaktifan tiap kelompok etnis budaya yang ada di Kota Samarinda akan membantu daya tarik Kota Samarinda agar wisatawan asing mau berkunjung ke Samarinda.
” Kita harapkan untuk etnis-etnis kelompok budaya yang ada di wilayah Samarinda mau secara aktif mengadakan acara etnis berdasarkan budaya masing-masing,” tutupnya.