INSITEKALTIM HONOLULU – Gunung berapi Kilauea di Hawaii telah meletus pada puncaknya pada Kamis (17/5/2018) sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat. Melansir dari AFP, letusan gunung tersebut menyemburkan abu debu hingga setinggi 9.100 meter ke langit di atas Pulau Besar.
Letusan tersebut terjadi setelah aktivitas gunung api yang meningkat sejak dua pekan terakhir, serta terbukanya belasan celah di sisi timur kawah yang mengeluarkan lahar panas ke lingkungan di sekitarnya. Kabar letusan eksplosif Gunung Kilauea juga diumumkan Departemen Pertahanan Sipil Hawaii melalui pesan peringatan pada telepon. “Observatorium Gunung Api Hawaii melaporkan letusan eksplosif dari puncak Kilauea telah terjadi.
Asap abu yang dihasilkan akan menutupi wilayah di sekitarnya. Segera berlindung jika berada di jalur asap abu,” tulis pesan tersebut. Pakar Geofisika Pusat Survei Geologi AS, Mike Poland, mengatakan, timbunan abu diperkirakan minimal dan kemungkinan akan melewati jalur di dekat gunung dan di kota terdekat.
Poland mengatakan letusan terjadi selama enam menit. Namun dua jam usai letusan, gumpalan asap debu abu masih terlihat naik ke langit dari puncak gunung. Kawah gunung berlokasi di Taman Nasional Gunung Api Hawaii dan telah ditutup sejak 11 Mei sebagai antisipasi letusan.
Pejabat setempat meyakini letusan tidak menimbulkan korban selama orang-orang tetap berada di luar taman nasional yang ditutup. Setidaknya 26 rumah dan 10 bangunan lainnya hancur akibar lahar yang merambat keluar dari celah di dalam tanah di sekitar gunung. Para ilmuwan pada 9 Mei lalu telah memperingatkan kemungkinan terjadinya letusan eksplosif akibat penurunan danau lahar di puncak bakal memicu terjadinya letusan.
Mereka memperkirakan letusan akan melepaskan uap yang terperangkap dalam air tanah yang dipanaskan dengan cepat. Gunung Api Kilauea menjadi salah satu gunung paling aktif di dunia. Erupsi yang terjadi pada 1924 telah menewaskan satu orang. Saat itu abu dan debu vulkanik terlihat berada di udara selama 17 hari. Setelahnya letusan terjadi terus menerus sejak 1983 (sumber kompas.com)