Insitekaltim, Perangat Selatan – Perayaan Hari Raya Idulfitri menjadi momentum berkumpul tidak hanya bagi keluarga melainkan teman sejawat yang rindu pada kampung halaman. Beragam topik pembahasan mulai diperbincangkan sambil menyantap hidangan.
Menariknya, reuni kecil-kecilan mahasiswa ini membahas juga program unggulan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Apalagi kalau bukan Program Gratispol, termasuk di dalamnya pendidikan gratis.
Mahasiswa Jurusan Informatika di Universitas Terbuka Samarinda Ananda Fahriza Ramadhani mengungkapkan dirinya mengaku kecewa karena Program Gratispol tidak diberikan kepada seluruh kampus di Kaltim.
“Tidak semua diberikan pendidikan gratis, Polnes juga belum tentu dapat,” ujarnya pada Selasa, 1 April 2025 di Desa Perangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Berbeda dengan Nanda, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda Reno Feryansyah menjelaskan program unggulan Gratispol diupayakan akan diberikan kepada seluruh mahasiswa baru tahun ajaran 2025 mendatang.
“Anggaran sebesar Rp750 miliar itu terbatas, sehingga diprioritaskan untuk mahasiswa baru angkatan tahun ini. Tapi, sepertinya akan merata pada seluruh kampus di Kaltim,” analisa Reno.
Namun, hal ini nyatanya tetap menimbulkan kontra pendapat lagi bagi mahasiswi Jurusan Kehutanan Universitas Mulawarman Adhinda Widyana. Menurutnya program tersebut nantinya tidak akan dirasakan oleh mahasiswa akhir. Sedangkan mahasiswa akhir akan segera meninggalkan kampus untuk menyelesaikan studi.
“Kalau prioritas semester awal, yang akhir tidak dapat. Tapi, kalau prioritaskan yang akhir maka semester awal bisa daftar tahun depan lagi. Jadi sistem mengantre,” usulnya.
Ragam komentar lain bertaburan pada perbincangan hangat mahasiswa semester 4 tersebut. Bagi Dinda, informasi mengenai program ini masih perlu disosialisasikan pada tiap-tiap kampus agar mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih detail, jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.