Insitekaltim, Balikpapan – Zona 9 Subholding Upstream Pertamina di bawah PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dalam kinerja operasi dan produksi sepanjang tahun 2024.
Berbagai inisiatif strategis, sinergi sumber daya dan inovasi teknologi menjadi motor penggerak utama dalam mendukung target produksi minyak dan penjualan gas yang lebih tinggi.
Keberhasilan besar diraih melalui implementasi proyek borderless yang melibatkan sinergi pengelolaan wilayah kerja migas PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PT Pertamina EP (PEP) di Kalimantan Timur.
Sepanjang 2024, lima pengeboran sumur berhasil dilakukan, menghasilkan initial rate 5 MMscfd gas dan 100 bopd minyak. Sementara itu, dua proyek Facilities Sharing Agreement (FSA) yang diselesaikan oleh PEP Sangasanga Field mampu menekan biaya hingga USD 2,9 juta.
Zona 9 juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di sektor gas. Proyek Mini Gas Compressor Installation Sangasanga, yang beroperasi mulai Maret 2024, menambah penjualan gas sebesar 1 MMscfd.
Selain itu, proyek Komersialisasi Gas Semberah oleh PEP Sangatta Field yang mulai beroperasi pada November 2024 meningkatkan penjualan gas sebesar 0,5 MMscfd. Secara keseluruhan, realisasi penjualan gas Lapangan Sangasanga mencapai 106 persen dari RKAP, sementara Lapangan Sangatta mencatatkan 158 persen dari RKAP.
Di sektor minyak, optimalisasi produksi dilakukan melalui percepatan work over, perpanjangan masa kerja rig dan penerapan teknik fracturing. Salah satu tonggak sejarah diraih PEP Sangatta Field dengan pencapaian produksi minyak harian tertinggi sejak 1987, berkat suksesnya pengeboran sumur ST-217 dan ST-194.
Ade Diar Suhendar, Senior Manager Production & Project Zona 9 menegaskan pentingnya penerapan praktik terbaik dalam industri hulu migas.
“Kami mengaplikasikan teknologi seperti Filtrex dan Desander untuk efisiensi proses produksi serta teknik revitalisasi sumber daya untuk meningkatkan aliran minyak,” ujarnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris memberikan apresiasi atas keberhasilan KKKS di Zona 9. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi erat antara para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah.
“Inisiatif seperti pengeboran borderless dan praktik engineering terbaik telah terbukti meningkatkan produksi migas serta efisiensi operasional,” ujar Azhari.
Selain operasional, Zona 9 juga aktif menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sebanyak 60 program TJSL dilaksanakan sepanjang 2024, dengan penghargaan prestisius seperti Platinum Winner kategori Economic Empowerment untuk program Prolekta dan Biodiversity Equality untuk program Sungai Hitam Lestari. Zona 9 juga meraih penghargaan Top 5 Platinum Champion di ajang BISRA 2024.
Dengan pencapaian ini, Zona 9 semakin mempertegas perannya sebagai penggerak utama dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Strategi pengelolaan yang inovatif dan efisiensi operasional menjadi dasar langkah Zona 9 menuju pencapaian target tahun 2025.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina terus menunjukkan komitmen terhadap prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dalam menjalankan operasinya di Regional 3 Kalimantan.
Dengan visi menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI senantiasa menghadirkan energi yang efisien, ramah lingkungan dan mendukung #EnergiKalimantanUntukIndonesia.