Insitekaltim, Samarinda – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meninjau ruang server di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim, Senin (6/1/2025).
Ditemani Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, Akmal Malik menyambut baik hadirnya tiga server baru demi menjaga agar tidak terjadi error atau macet saat mengakses layanan Bapenda secara digital.
Akmal Malik pun sampai harus memeriksa suhu ruangan tempat server berada. Hal ini dilakukannya untuk memastikan server tetap berkerja optimal di bawah suhu rendah. Suhu tinggi sangat rentan membawa kerusakan bagi server, yang juga mengeluarkan udara panas sewaktu dioperasikan.
“Harus dingin ruangan server. Kalau panas bahaya bisa rusak,” jelasnya dalam tinjauan.
Selain itu, ia meminta Bapenda Kaltim tetap memantau kinerja server baru yang sudah dijalankan sejak tahun 2024 lalu ini. Barang baru tidak menutup kemungkinan perlu perawatan yang baru pula.
Selain itu, ditekankannya bagi Bapenda agar terus mengikuti tren digitalisasi. Era digital yang terus berkembang tiap harinya, memaksa semua sektor untuk beradaptasi dan selaras bersamanya.
“Karena memang yang penting harus terus ikuti tren. Digitalisasi jalan terus,” ujarnya kepada Ismiati.
Selain itu, Akmal Malik meninjau langsung jalannya Simpator. Sistem Informasi Monitoring Pajak Kendaraan Bermotor (Simpator) yang dicetuskan oleh Bapenda Kaltim ini merupakan layanan pajak berbasis online yang dibuat untuk membantu masyarakat Kalimantan Timur dalam menggunakan layanan Samsat, Dispenda, dan Bapenda Kaltim.
“PR ke depan, bagaimana jangan input saja yang diperkuat. Belanja juga diperkuat. Trust pembayar pajak itu harus dijaga dan harus clear ke masyarakat, supaya mereka percaya,” tutupnya seusai melihat penghasilan yang masuk secara real time di Simpator.
Di samping itu, Ismiati mengungkapkan bahwa penambahan server baru tersebut untuk memperkuat sistem. Server lama sering kali membuat sistem buffering atau lambat diakses. Penambahan kekuatan server baru diharapkan mampu meningkatkan kinerja sistem di Bapenda.
“Menambah dukungan, menambah kekuatan. Sistem lama itu reaksinya lama karena sudah terlalu banyak beban baru,” katanya.
Beban yang dimaksudnya adalah inovasi-inovasi yang dijalankan Bapenda, baik yang sudah ada saat ini maupun yang akan terus diperbaharui nantinya.
“Alhamdulillah sekarang sudah lancar karena kita masih perlu inovasi-inovasi lagi kan,” tutup Ismiati.