Insitekaltim, Samarinda – Profesi bertani atau bercocok tanam yang biasanya dilakoni orang tua di perkampungan mulai dilirik oleh kalangan remaja atau yang akrab disapa Generasi Zoomers (Gen Z).
Gen Z yang sering disebut-sebut bermental lemah, tidak pandai bekerja, atau bahkan gemar bermalas-malasan justru memiliki kecerdasan untuk mengubah keterbatasan menjadi ladang berpikir dan berinovasi menciptakan solusi.
Hal ini dialami oleh salah satu Gen Z kelahiran 2003, Odie Nugraha. Mengisi waktu luang selama libur kuliah, Odie mengaku mulai menjalankan hobinya yang sejak dulu ingin ditekuninya.
“Sebenarnya dari dulu emang sudah suka (menanam), kemudian aku itu terkendala di beberapa hal,” kata Odie pada Minggu, (5/1/2025) di kediamannya di Jalan Kamboja, Samarinda Seberang.
Odie memaparkan kendala yang dialami, mulai dari mahalnya tanah/lahan di perkotaan, perawatan tanaman dari hama serta mengambil banyak waktu.
“Tapi terkadang ya kalau aku senang tetap kulakuin meski capek dan juga aku sengaja menipu diri, men-distract, supaya aku tidak full di depan gadget,” papar Odie.
Odie sendiri merupakan seorang pecinta alam. Dirinya kerap menghabiskan waktu, tenaga dan biaya untuk mendaki beberapa gunung termasuk di antaranya Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kecintaannya pada alam, membawanya giat mempelajari tumbuh-tumbuhan.
“Jadi aku suka mempelajari tentang kehidupan sekitar. Sesederhana kenapa tumbuhan itu bisa tumbuh,” imbuhnya.
Dalam menghadapi kendala mahalnya tanah/lahan, Odie memilih untuk menanam sayuran melalui media hidroponik.
Tidak berhenti di sana, Odie kembali berinovasi untuk mengurangi potensi gagalnya panen yang disebabkan gangguan hama dengan menanam sayuran di dalam rumah.
“Minusnya aku harus berusaha keras nyari cahaya matahari untuk fotosintesis,” ungkapnya.
Mengatasi kurangnya cahaya matahari, kata Odie, digunakan lampu penerangan tambahan untuk membantu tanaman berfotosintesis.
“Plus minusnya suatu hal itu bisa ditanggulangi tergantung kemampuan dan pemahaman ilmu maupun sains individunya,” pungkas Odie Nugraha.