Insitekaltim, Samarinda – Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai pada Januari 2025 memerlukan koordinasi lintas sektor yang kuat untuk menjamin pelaksanaannya berjalan sukses.
Hal ini menjadi sorotan utama Wali Kota Samarinda Andi Harun yang menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, TNI dan sektor terkait lainnya.
“Program ini tidak hanya tentang membangun dapur sehat, tapi mencakup tanggung jawab besar untuk menjangkau seluruh anak di jenjang PAUD hingga SMA. Koordinasi yang komprehensif sangat penting agar semua pihak siap,” ujar Andi Harun dalam wawancaranya di TVRI Kalimantan Timur, Rabu (25/12/2024).
Untuk mendukung implementasi program MBG, Pemerintah Kota Samarinda bersama TNI tengah mempersiapkan pembangunan sembilan dapur sehat. Fasilitas ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi seluruh sekolah di Samarinda, baik negeri maupun swasta.
“Kami memiliki lahan di hampir seluruh kecamatan. Saat ini, lahan tersebut sedang diverifikasi teknis oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ketersediaan lahan dari pemkot relatif tidak ada masalah,” jelas Andi Harun.
Setiap dapur akan dikelola oleh koki yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari BGN, yang bekerja sama dengan TNI. Dalam uji coba sebelumnya, makanan yang disajikan diolah langsung oleh dua koki asal Samarinda, menghasilkan respons positif dari anak-anak penerima manfaat.
Selain infrastruktur, koordinasi lintas sektor menjadi tantangan besar, terutama terkait dengan perbedaan kemampuan anggaran di setiap daerah di Kalimantan Timur. Wali Kota Samarinda berharap Pj Gubernur Kalimantan Timur dapat mengambil peran strategis dalam menyatukan berbagai pihak.
“Gubernur harus tahu daerah-daerah mana yang anggarannya cukup dan mana yang tidak. Sinergi ini penting, karena program ini adalah inisiatif presiden dan memerlukan komitmen semua pihak,” tegasnya.
Menurut Andi Harun, hingga saat ini belum ada rapat koordinasi resmi antara gubernur, bupati, dan wali kota di Kalimantan Timur. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan program MBG bergantung pada kerja sama yang baik antara semua pemangku kepentingan.
Samarinda menjadi salah satu daerah yang telah melaksanakan uji coba program ini pada 10 Desember 2024 lalu. Uji coba tersebut dilaksanakan di sejumlah sekolah di Kecamatan Samarinda Ulu, yaitu TK Kartika V-11, SDN 004 dan SMPN 4 Samarinda.
“Dari segi persiapan hingga penyajian, semua berjalan dengan baik. Anak-anak menikmati makanannya, dan ini memberi harapan besar untuk pelaksanaan program di tingkat nasional,” ungkap Andi Harun.
Program MBG diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia sekaligus memperkuat sinergi antarinstansi di tingkat pusat dan daerah. Wali Kota Andi Harun menutup dengan harapan agar koordinasi segera diwujudkan dalam rapat lintas sektor.
“Ini adalah tanggung jawab besar, dan kita harus pastikan semua pihak bekerja sama untuk keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang baik, kita bisa memberikan masa depan yang lebih sehat untuk generasi penerus bangsa,” pungkasnya.