Insitekaltim,Samarinda – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kalimantan Timur terus mengokohkan perannya dalam mencetak generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan yudisium gelombang kedua untuk mahasiswa Program S-1 Tahun Akademik 2023-2024, yang berlangsung pada Sabtu (10/8/2024) di Aula Gedung Serba Guna IKIP PGRI Kaltim.
Yudisium merupakan momen penting dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa, di mana pengakuan formal terhadap capaian akademis diberikan sebelum kelulusan resmi. Pada gelaran yudisium kali ini, IKIP PGRI Kaltim mengukuhkan sebanyak 101 mahasiswa dari 3 program studi berbeda, yakni 37 mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, 57 mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan 5 mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif
Rektor IKIP PGRI Kaltim Suriansyah dalam sambutannya menegaskan bahwa yudisium bukan hanya sekadar seremoni, melainkan pengakuan internal terhadap kesarjanaan yang telah dicapai para mahasiswa.
“Hari ini, kalian telah menyelesaikan sebuah tanggung jawab besar dalam perkuliahan. Kalian telah memperoleh gelar yang orang lain impikan dan itu merupakan bukti dari perjuangan keras kalian,” ungkap Suriansyah.
Selain memberikan ucapan selamat, Suriansyah juga mengingatkan para lulusan tentang tanggung jawab baru yang harus diemban setelah menyandang gelar sarjana. Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat. “Setelah dikukuhkan, artinya kalian sudah naik satu tingkat dalam kompetensi. Sikap, perilaku, ucapan dan perbuatan kalian harus mencerminkan status baru ini. Ini adalah konsekuensi moral yang harus diemban,” lanjutnya.
Dalam halnya persaingan global, Suriansyah juga menyoroti peluang besar yang terbuka dengan rencana perekrutan 20.000 tenaga kerja baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru. Menurutnya, alumni IKIP PGRI Kaltim harus siap bersaing dan memanfaatkan peluang ini dengan kompetensi yang unggul.
Dekan Fakultas Pendidikan Umum dan Pengetahuan Sosial Abdul Rozak Fahrudin turut menyampaikan dorongan kepada para lulusan untuk segera memproyeksikan karier mereka.
“Karier mereka harus ditata sejak dini, dengan motivasi untuk mengejar jenjang lebih tinggi,” ujar Rozak.
Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa tidak harus selalu terpaku pada jalur PNS atau PPPK, melainkan dapat menjajaki peluang lain, termasuk di bidang bisnis atau program kerja lain yang telah mereka pelajari selama masa studi.
Rozak mengingatkan bahwa apapun jalur yang dipilih, penting bagi para lulusan untuk mengemban amanah dengan baik dan membawa cerita positif tentang almamater mereka ke dunia luar.
“Harapannya, mereka bisa menjadi profesional yang tidak hanya berkompeten tetapi juga memiliki integritas dan etika kerja yang tinggi,” tambahnya.
Yudisium gelombang kedua ini menutup rangkaian prosesi pengukuhan bagi total 200 mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di IKIP PGRI Kaltim pada tahun akademik ini. Setelah mengikuti yudisium, para lulusan kini menghadapi tantangan baru di dunia kerja dan masyarakat luas. Mereka diharapkan dapat membawa nama baik almamater dan menjadi individu yang mampu memberikan kontribusi positif di manapun mereka berada.
Dengan gelar yang telah dikukuhkan, para lulusan kini resmi menyandang status sarjana, meski wisuda sebagai pengakuan formal eksternal baru akan dilaksanakan pada 9 Oktober 2024 mendatang.