Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menghadiri kegiatan Kirab Budaya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) yang dilaksanakan pada Jumat, (26/7/2024) di Halaman Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Sekda Sri mengungkapkan, secara resmi kegiatan EBIFF belum dibuka. Kirab budaya ini merupakan bagian awal EBIFF untuk menyapa masyarakat Kaltim khususnya yang ada di Samarinda.
“Padahal secara resmi belum dibuka acara ini, tapi antusias masyarakat sudah bergejolak,” kata Sekda Sri Wahyuni saat konferensi pers usai Kirab Budaya EBIFF.
Saat konferensi pers, negara-negara partisipan seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Bulgaria, Mesir, dan Polandia mengungkapkan kebahagiaannya menjadi bagian dari EBIFF. Sebab, merasa masyarakat Kaltim sangat ramah dan bersemangat menyambut kehadiran mereka.
“Terima kasih, dan yang paling penting kita membangun Kaltim tidak hanya untuk nusantara, Kaltim juga punya peran untuk dunia,” kata Sri.
Melihat respons positif yang diberikan mengenai keramahtamahan masyarakat Kaltim, Sri meminta untuk terus menjaga atmosfer yang telah terbangun.
“Karena atmosfer hangat ini sudah dibangun, ayo jaga keramahan ini hingga penghujung acara,” pinta Sri.
Selain partisipasi 6 negara, Kaltim juga mengajak pelaku budaya dari berbagai daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Jakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan juga Kalimantan Timur sendiri.
Berbagai atraksi dari sejumlah negara dan provinsi di Indonesia dipamerkan di halaman Kantor Gubernur. Warga yang menyaksikan pun nampak sangat terpukau.
“Baru kali ini saya melihat penampilan seni budaya langsung dari negara-negara di dunia. Tentu ini sangat langka bagi saya,” kata R’sya, warga Marangkayu.
“Menarik sekali bisa melihat berbagai budaya kita dan dunia. Dibawakan langsung oleh mereka dan bisa melihat sangat dekat. Kalau kita ke luar negeri, kan pasti mahal sekali biayanya,” timpal Rasya, warga Muara Badak.
Tidak lupa Sekda Sri memaparkan bahwa EBIFF sendiri membawa dampak positif yang signifikan dari segi perekonomian bagi Benua Etam.
“Apa dampak positifnya? Tentu setiap kedatangan pengunjung memberikan dampak sisi bagi ekonomi Kaltim,” jelas Sri.
Peningkatan ekonomi Kaltim, lanjutnya, diperoleh dari akomodasi, pembelian suvenir, penyewaan hotel dan lain sebagainya.
“Seperti tadi, penonton yang banyak memerlukan makan minum sehingga menjadi langkah pengembangan ekonomi kreatif,” paparnya.
Sebagai informasi, kegiatan penampilan kebudayaan ini nantinya akan berlangsung sejak 27 sampai 29 Juli bertempat di Gelora Kadrie Oening dan eks Bandara Temindung.
“Nanti malam opening ceremony, kemudian penutupan akan ada kejutan tapi tidak akan saya sebutkan,” canda Sri seraya menyembunyikan kejutan itu.