Insitekaltim,Samarinda – Terdapat 88.000 posisi tenaga arsiparis atau tenaga kearsipan se-Indonesia belum terpenuhi. Kekurangan sumber daya manusia di bidang ahli arsip ini disampaikan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto dalam kunjungannya di Pameran dan Ekshibisi Hari Kearsipan Nasional (HKN) Ke-53 di Mercure Hotel Samarinda, Selasa (28/5/2024).
“Kita sebetulnya secara nasional butuh 100 ribu Arsiparis, saat ini baru hampir 12 ribu sangat jauh kan selisihnya,” ujar Imam Gunarto.
Dari 100.000 SDM yang diperlukan seantero nusantara, baru 12.000 saja yang terisi. Ketika ditanyai penyebabnya Imam Gunarto menjelaskan bahwa kurangnya minat masyarakat untuk menempati posisi tersebut.
Hal itu disebabkan persyaratan yang diperlukan untuk melamar posisi arsiparis tidaklah sedikit. Saat dibuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk berkarier di bidang kearsipan dalam skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang melamar hanya terhitung jari saja.
“Memang persyaratannya agak ketat. Karena yang dipelihara itu arsip negara. Kalau orang yang sembarangan susah mengelola arsip negara itu,” katanya.
Selain persyaratan dengan spesifikasi tertentu, Imam Gunarto menyampaikan bahwa tanggung jawab sebagai tenaga arsiparis juga sangat besar. Mereka akan berhadapan dengan arsip-arsip penting negara yang diperlukan kemampuan khusus untuk mengelolanya.
Saat ini pihaknya tengah berupaya menutupi kekurangan ini dengan meminta bantuan pemerintah untuk kembali memasukkan posisi arsiparis dalam PPPK yang akan datang. Dengan harapan dapat mencapai 100 ribu SDM yang diperlukan tersebut.