Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengungkapkan dirinya berharap peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX Puslatbang KDOD LAN RI berlatih sungguh-sungguh agar mampu berkontribusi memecahkan masalah kemiskinan.
“Saya mendorong para peserta untuk bersama-sama membantu memikirkan pengentasan kemiskinan. Banyak inisiatif dan inovasi yang dihasilkan yang tentunya akan diaplikasikan dalam memimpin organisasinya ke depan,” kata Sekda Sri Wahyuni saat menghadiri pembukaan acara tersebut, sekaligus memberi arahan pada Senin (13/5/2024) di Samarinda.
Sekda Sri Wahyuni juga mengapresiasi pelatihan kepemimpinan nasional yang rutin dilakukan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) LAN RI Samarinda, dan diikuti peserta dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan dan Sulawesi.
Dalam pelatihan ini, Sri Wahyuni berharap para peserta dapat mengikutinya dengan sebaik-baiknya, sehingga peserta banyak mendapatkan referensi yang akan menjadi khazanah bagi organisasi dan pemda masing-masing sesuai dengan bidang tugas.
“Proyek perubahan bukan sekadar menggugurkan tugas sebagai peserta pelatihan ini, tetapi inovasi yang dilakukan benar-benar menjadi legacy bagi bapak ibu sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama di instansi masing-masing,” pesan Sri Wahyuni.
Tidak lupa ia mengingatkan, pentingnya kolaborasi yang menjadi kunci bagi seorang pemimpin.
Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Muhammad Taufik ditandai pengalungan tanda peserta kepada dua perwakilan peserta pelatihan, yang juga turut didampingi Sekda Sri Wahyuni.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX Puslatbang KDOD LAN RI Tahun 2024 ini mengangkat tema “Mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi kompetensi manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama”.
Plt Kepala LAN RI Muhammad Taufiq mengatakan pelatihan kepemimpinan dengan melakukan percepatan peningkatan kompetensi sebagai sebuah kebutuhan, sekaligus sarana untuk organisasi bisa survive pada era saat ini dan ke depan.