Insitekaltim, Samarinda– Andi Harun dan Basri Rase maju dalam Pilkada Rerentak 2024, melalui jalur independen. Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kaltim tahun ini sepertinya akan berlangsung lebih bergairah.
Pasalnya, di beberapa daerah muncul calon-calon yang memilih maju pilkada melalui jalur independen/perseorangan, bukan partai politik.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim Suardi mengungkapkkan setidaknya ada beberapa pasangan bakal calon yang sudah mendaftar ke KPU kabupaten dan kota hingga batas waktu akhir pendaftaran pada Minggu (12/5/2024).
Beberapa pasangan bakal calon yang maju melalui jalur perseorangan ada di Kutai Barat, Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan, Berau, Kutai Kartanegara, Samarinda dan Bontang.
“Hanya tiga kabupaten yang nihil pendaftar bakal calon perseorangan, yaitu Paser, Kutai Timur dan Mahakam Ulu,” kata Suardi saat dikonfimasi MSI Group, Senin (13/5/2024).
Di Kutai Barat (Kubar) ada nama Frederick Edwin (bakal calon bupati) berpasangan dengan Nanang Adriani (bakal calon wakil bupati). Status penyerahan dukungan menggunakan silon dengan status diterima. Jumlah dukungan yang diserahkan 15.806 dari 12.514 dengan 9 kecamatan dari 12 kecamatan.
Bakal calon independen juga ada di Kabupaten Berau. Bahkan tercatat dua pasangan telah mendaftar dan status diterima. Pertama, bakal calon bupati Edy Triyono Sumartadi berpasangan dengan KH Masrur (bakal calon wakil bupati). Bentuk penyerahan dukungan secara manual dan telah diterima. Jumlah dukungan yang diserahkan sebanyak 22.081 dari 19.185.
Kedua, bakal calon bupati Sonya Rita berpasangan dengan Burhanuddin (bakal calon wakil bupati). Status penyerahan dukungan melalui Silon dan diterima. Jumlah dukungan 19.548 dari 19.185.
Berlanjut ke Kota Bontang. Wali kota petahana, Basri Rase memilih jalur independen. Kali ini ia akan berpasangan dengan Chusnul Dhihin, bukan Najirah, wakilnya sekarang. Meski Basri Rase adalah Ketua DPD PKB Bontang, ia tak memilih jalur partai. Status penyerahan dukungan secara manual dan sudah diterima. Jumlah dukungan diserahkan 16.010 dari 13.160. Sebaran kecamatan dukungan tiga kecamatan.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, kepala daerah imcumben Edi Damansyah kemungkinan akan menghadapi lawan dari bakal calon perseorangan, selain juga partai. Pilkada sebelumnya, Edi Damansyah melawan kotak kosong alias kokos.
Bakal calon bupati yang maju adalah Awang Yacoub Luthman dengan bakal calon wakil bupatinya, Akhmad Zais HRH. Status penyerahan dukungan manual dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan. Jumlah dukungan diserahkan sebanyak 42.000 dari 40.730. Sebaran dukungan 20 kecamatan.
Sementara Wali Kota Samarinda Andi Harun yang disebut-sebut akan maju ke pemilihan gubernur mengurungkan niatnya. Ia memilih maju kembali untuk kursi Samarinda 1. Menariknya lagi, meski Andi Harun adalah Ketua DPD Gerindra Kaltim, ia memilih maju dari jalur perseorangan. Andi Harun tak lagi mengajak Rusmadi Wongso, wakilnya sekarang.
Ia memilih berpasangan dengan Syaparudin, ketua tim teknis (TWAP) yang setia mendampinginya sejak memimpin Kota Tepian, sekira tiga tahun lalu. Status penyerahan dukungan dilakukan secara manual dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan. Jumlah dukungan yang diserahkan 48.934. Sebaran dukungan 10 kecamatan.
“Masih dalam proses pemeriksaan. Kita lihat apakah mencukupi syarat minimal dan sebaran atau tidak. Kalau memenuhi nanti mereka akan lanjut dengan menginput data dan meng-upload dokumen ke Silon,” kata Suardi.
Selain itu, ada pula bakal calon yang berkas dan dokumen pendaftarannya dikembalikan atau tidak dilanjutkan. Yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara bakal calon bupati atas nama Riza Fahrizal dan bakal calon wakil bupati Alfin Nasoruddin.
Hal yang sama terjadi di Kota Balikpapan. Berkas dukungan bakal calon wali kota Joy Nashar Utamajaya dan bakal calon wakil wali kota Mayasusi Likovitasari pun dikembalikan. Sedangkan di level provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, hingga batas waktu akhir pendaftaran calon tak ada satu pasangan bakal calon mendaftar.
Isran-Hadi yang digadang-gadang maju lewat jalur independen juga tak terlihat di KPU hingga batas akhir waktu pendaftaran.