Insitekaltim,Samarinda – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mengkhawatirkan di Kalimantan Timur (Kaltim) pada awal tahun ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mencatat, sebanyak 1.551 kasus DBD dan 7 kematian terjadi hingga Februari 2024.
Selain itu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat jumlah kasus DBD tertinggi sebanyak 512 kasus dengan 1 kematian.
Disusul Kabupaten Berau dengan 683 kasus dan tanpa kematian, serta Kutai Timur (Kutim) dengan 220 kasus dan tanpa kematian.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin mengungkapkan, meskipun terjadi penurunan kasus DBD dibandingkan dengan minggu sebelumnya, tetapi angka kematian masih menjadi perhatian serius.
“Meskipun terjadi penurunan kasus DBD minggu ini, kami tetap memantau jumlah kematian yang masih mencapai 7 orang. Semoga tidak ada lagi yang meninggal,” ujarnya, Senin (19/2/2024).
Lebih lanjut, Jaya menekankan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun menjadi kelompok rentan dalam kasus DBD.
Upaya pencegahan seperti vaksinasi dan gerakan 3M Plus (menutup, membuang, mengubur dan mengosongkan) terus digalakkan untuk mengurangi angka kesakitan.
Musim hujan yang membuat nyamuk berkembang biak menjadi faktor utama peningkatan kasus DBD. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan angka kesakitan akibat DBD dapat ditekan sehingga Kaltim dapat terhindar dari ancaman yang serius ini.