Insitekaltim,Samarinda – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Samarinda Baequni menjadi salah satu tamu kehormatan yang hadir dalam acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Samarinda yang berlangsung di lapangan Model State Islamic Junior High School Madrasah Tsanawiyah Negeri Model, pada Senin (13/3/2023).
Dalam sambutannya, Baequni menyampaikan rasa kagumnya pada anak-anak yang mau memilih madrasah sebagai latar belakang pendidikan mereka yang memiliki jam ajar panjang dari sekolah formal lain.
Hal ini ia sampaikan bahwa madrasah memuat mata pelajaran umum dan mata pelajaran Islam di luar mata pelajaran nasional.
Dikarenakan jam belajar yang sedikit lebih lama tersebut, madrasah memiliki tantangan yang berbeda dari sekolah lain pada umumnya.
Baequni menyebutkan dengan adanya perbedaan tersebut, ia mengharapkan madrasah mampu menciptakan sekolah yang ramah anak.
“Madrasah memiliki tantangan-tantangan karena sedikit berbeda dari sekolah biasa dalam proses pengajaran dan melakukan inovasi-inovasi dalam pendidikan,” ujarnya.
“Jam ajar yang lama ya dari jam 7.30 sampai jam 15.30 ini diharapkan dapat menciptakan ruang belajar yang menyenangkan bagi siswa,” tambahnya.
Dia menyebutkan adanya ciri khas dalam proses mengajarkan agama Islam kepada siswa di MTs Negeri Samarinda.
Ciri khas tersebut mampu melahirkan generasi unggul di berbagai bidang termasuk agama Islam.
“MTs Negeri Samarinda memiliki ciri khas dalam pendidikan dan mengajarkan agama sehingga memberikan atau melahirkan SDM berkualitas dari berbagai aspek,” sebutnya.
Baequni memberikan apresiasi atas upaya MTs Negeri Samarinda bertekad menjadi sekolah Islam yang melahirkan inovasi-inovasi sehingga ditetapkan sebagai sekolah ramah anak.
“Maka penetapan MTs Negeri Samarinda ini sebagai sekolah ramah anak, saya memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya terus menerus bertekad menjadi sekolah Islam yang terus melahirkan inovasi-inovasi dan telah menjadi apresiasi bagi Pemerintah Kota Samarinda,” serunya.
MTs Negeri Samarinda beberapa kali mengikuti kompetisi UKS di tingkat nasional namun masih memiliki kendala dalam hal sanitasi.
Baequni berharap adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kota Samarinda serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“MTs Negeri Samarinda beberapa kali berkompetisi untuk lomba UKS tingkat nasional, tapi masih terhambat dengan sanitasi di belakang (gedung sekolah) karena harus terintegrasi dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.
“Kami harap ada dukungan dari Pemerintah Kota Samarinda serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” tambahnya.