Reporter: Sukri- Editor: Redaksi
Insitekaltim,Samarinda – Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim akan berdampak positif, baik dari sisi ekonomi maupun infrastruktur. Selain itu, keberadaan IKN akan membuka peluang bisnis yang bisa di manfaatkan oleh pengusaha lokal.
Sebagaimana disampaikan Ketua Kadin Kaltim H. Achmad Sopiyan, pada saat mengahadiri halal bihal, bersama HPN Kaltim, pada Rabu malam(11/5/2022) di Hotel Harris Samarinda.

Dikatakan Sopiyan, ditunjuknya Kaltim sebagai ibu kota negara, diharapkan para pengusaha yang ada di daerah harus mempersiapkan diri dalam menyonngsong IKN, karena nantinya banyak peluang yang bisa kita manfaatkan bersama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Jadi kita sebagai pengusaha lokal harus menyiapkan SDM dan menangkap peluang yang ada,”kata H Achmad Sopiyan yang juga didaulat sebagai Ketua HPN Kota samarinda.
Ia menyebutkan, para pengusaha, yang tergabung di HPN, yang mayoritas warga NU, bisa bersenergi dengan berbagai pihak, dalam rangka mendukung IKN di Kaltim.Dan kita harus bersatu padu untuk membangun Kaltim yang lebih baik.
Lebih lanjut, kata Sopiyan yang juga anggota DPRD Kota Samarinda dari Partai Hanura, ia mengajak warga NU, yang berkeinginan membuka pangkalan usaha LPG, kami siap bantu. Artinya ini untuk pemberdayaan ekonomi masyatakat.
“Kalau ada warga NU yang mau buka usaha LPG, kami siap membantu agar masyarakat kita bisa meningkatkan taraf ekonominya,”kata Sopian didampaingi Hary Cong Sekretatris HPN Kota Samarinda.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Nadhliyin (HPN) Kaltim, Samsuddin mengatakan pihaknya mendukung dan meminta agar pengusaha khususnya yang tergabung di HPN bisa dilibatkan dalam pembangunan IKN, sebab HPN menjadi wadah terkumpulnya pengusaha NU.
Selain itu, dengan pemindahan IKN, sebagai momentum bagi HPN Kaltim untuk melakukan pembenahan pengurus, baik wilayah hingga ke pengurus cabang.
“Jadi selama ini banyak pengusaha HPN yang besar tapi tidak terkoordinir dengan baik. Itu yang akan kami koordinasi dengan teman-teman pengurus,” ungkapnya.
Misal, isu yang baru-baru ini berkembang terkait bantuan CSR sebesar Rp 500 miliar, lari ke luar Kaltim.
Nanti HPN akan memprioritaskan untuk Kaltim
“Jangan sampai uang itu berputar di luar Kalitm, terlebih CSR itu sensitif, kerjanya di Kaltim tapi sumbangan (CSR) ke luar Kaltim, ini yang repot,”kata Samsudin pengusaha yang bergerak di bidang properti.

