Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan membangun kolam retensi di sekitar Desa Pampang untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Samarinda Utara.
“Sebelum membangun kolam retensi segera melakukan analisis dan peninjauan ke lokasi untuk mengidentifikasi lahan yang akan dijadikan kolam retensi,” kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau lokasi banjir di kawasan Bengkuring, Minggu (5/9/2021).
Ia mengatakan peninjauan dan identifikasi lahan sangat penting sebelum dibangun kolam retensi di daerah hulu yang fungsinya menampung volume air ketika debit maksimum, kemudian secara perlahan-lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal.
“Setidaknya di atas Desa Pampang, supaya tekanan air yang masuk di wilayah Bengkuring, Griya Mukti dan Lempake berkurang,” tutur Andi Harun.
Dalam kunjungannya meninjau lokasi banjir di daerah Bengkuring, Andi Harun sempat melakukan koordinasi melalui telepon seluler dengan Dandim 0901/SMD, Kolonel Inf Oni Kristiyono, meminta agar TNI dapat memberikan bantuan mendirikan posko dan tenda dapur umum.
Selain itu, Andi Harun yang kerap disapa AH ini memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 15 juta dititipkan kepada lurah setempat untuk membeli kebutuhan logistik yang diperlukan dapur umum.
Dia juga meminta kepada puskesmas setempat sesegera mungkin memberikan pelayanan kesehatan di lokasi banjir guna menyediakan stok obat bagi para warga.
“Saya juga mengapresiasi kepada semua relawan yang telah membantu bahkan telah lebih dulu membuat dapur umum. Tapi bagaimanapun juga pemerintah bersama TNI/Polri harus turun untuk membantu masyarakat,” terang Andi Harun.
Sementara itu, Pemkot Samarinda melalui Plt Kepala BPBD Kota Samarinda Hambali mengatakan, kepada warga di daerah Bengkuring yang terdampak banjir juga diberikan bantuan berupa 500 kilogram beras, 50 dus mi instan, dan 100 kilogram gula.
Lanjut dia, BPBD juga menyediakan enam perahu dan tim khusus untuk evakuasi warga yang terdampak banjir.
“Namun belum ada warga yang dievakuasi. Karena mereka masih bisa bertahan di rumahnya masing-masing,” kata Hambali saat ditemui awak media.
Dia juga menjelaskan, banjir di kawasan tersebut sudah melanda sejak kemarin di 12 RT dan berdampak kepada 2.154 jiwa.
“Warga juga sudah mendirikan posko penanganan banjir di SMK Negeri 16 Samarinda. Pada hari ini juga kita akan memindahkan tenda dapur umum dari posko sebelumnya,” pungkasnya.