![](https://insitekaltim.com/wp-content/uploads/2023/01/WhatsApp-Image-2024-04-08-at-09.59.01.jpeg)
Reporter: Rexy – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Samarinda menggelar Konferensi Studi Lokal dan Pembukaan Konferensi Cabang ke-XV dengan mengusung tema Peran Pemuda Dalam Menyambut Ibu Kota Negara (IKN) dengan Spirit Kebhinekaan.
Bertempat di Hotel Grand Victoria Jalan Letjen S.Parman Kota Samarinda, Rabu (19/5/2021). Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Andi Harun mengungkapkan terimakasih karena adanya inisiasi di tengah acara formal GMKI, memperbincangkan dan mendiskusikan soal peran pemuda di tengah pembangunan IKN.
“Saya mengapresiasi teman-teman GMKI sudah mau memperbincangkan dan mendiskusikan. Karena saat ini belum banyak kelompok elemen yang mendiskusikan soal peran pemuda di tengah pembangunan IKN,” ucapnya.
Andi menambahkan dalam menyambut IKN tentunya peran pemuda harus memperkuat sumber daya manusia (SDM).
“Maka kita jangan jadi gagap di tengah kompetisi sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyertai pembangunan IKN nantinya,” jelasnya.
Pemuda dalam aktualisasi dirinya harus meningkatkan kapasitas, profesionalisme dan kualitas SDM tersebut.
“Terutama di bidang inovasi, skill, kepemimpinan, terakhir di bidang tanggung jawab sosial,” tandas Andi.
Ia berharap kedepannya kader GMKI harus bisa menjadi mitra strategis bagi Pemerintah.
![](https://insitekaltim.com/wp-content/uploads/2021/05/IMG-20210520-WA0003.jpg)
Sementara ditempat yang sama Ketua Cabang Samarinda Julneni Rante Kombongan SH, menyampaikan terkait konferensi cabang tidak hanya menilai laporan pertanggungjawaban apa yang sudah kami kerjakan selama 2 tahun.
“Tetapi ada juga momentum untuk memilih pengurus yang baru. Ketua cabang dan sekertaris cabang baru. Harapannya tetap semangat dalam menjalankan tugas dan pelayanan,” tuturnya.
Lanjutnya, GMKI cabang Samarinda kedepan akan menghadapi tantangan luar biasa. Di tahun 2024 IKN akan pindah, revolusi industri 4.0 akan berhadapan langsung dengan robot.
“Society 5.0 sangat menjadi perhatian kita semua. Jika kita tidak melek betul-betul akan menjadi tantangan,” tutup Julneni.