Reporter: Asih – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM), yang akan dilaksanakan Juli 2021 mendatang.
Wacana itu disambut baik oleh DPRD Balikpapan. Anggota Komisi IV Parlindungan Sihotang mengatakan hal ini merupakan langkah yang tepat.
Apalagi setelah mengamati fenomena yang belakangan terjadi kepada murid-murid. Misalnya, ketergantungan bermain gadget.
“Kita menyambut gembira wacana ini, karena melihat tekanan psikologis dari anak-anak kita. Yakni ketergantungan anak-anak bermain gadget,” kata Parlindungan Sihotang kepada wartawan, Rabu (28/4/2021)
Dia menjelaskan, ketergantungan terhadap gadget kini sudah tidak terkontrol. Dari bangun tidur, hingga malam anak-anak lebih suka menghabiskan waktu dengan gadgetnya.
Menurutnya, dengan dibukanya sekolah dengan metode seperti sebelumnya, akan mengurangi penggunaan gadget.
Tak hanya itu, pertumbuhan sosial anak juga belakangan dinilai menurun. Mereka bahkan tak punya kesempatan untuk bermain secara langsung. Aktivitas sekolah pun juga menjadi hal yang dirindukan para murid.
“Namun, walaupun ada wacana mau dilakukan PTM. Setiap sekolah harus ada koridor dan memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur),” ujarnya.
Paling tidak dari kapasitas kelas, sekolah hanya diisi oleh 50 persen dan jumlah murid. Selain kapasitas, durasi pembelajaran juga harus lebih singkat.
Parlindungan menambahkan, sekolah juga harus siap menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari tidak boleh bergerombol, dan juga larangan jajan di kantin.
“Jadi ke sekolah itu hanya silaturahmi ketemu teman-temannya kemudian berdialog tentang pelajaran. Waktu durasi paling ideal untuk PTM itu sekira dua jam untuk anak SMP dan satu jam untuk TK sampai SD,” tutupnya.