Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang memberi apresiasi kepada para guru yang turut terlibat dalam penulisan lembar kerja siswa (LKS).
LKS diperuntukan bagi para pelajar yang tidak memiliki smartphone untuk menunjang metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Adapun guru yang terlibat yakni para guru yang berasal dari beberapa sekolah di Kota Bontang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Saparudin saat dijumpai di Gedung Autis Center, Senin (28/9/2020).
“LKS tersebut merupakan karya para guru di Bontang. Tentunya kami (Disdikbud) sangat berterimakasih dan bangga kepada guru-guru,” ucapnya.
Dijelaskan Saparudin bahwa setiap kelas dan setiap kurikulum mata pelajaran ditangani oleh satu guru.
“Untuk tingkat SMP memiliki enam mata pelajaran. Jadi setiap mata pelajaran dikerjakan oleh satu guru yang berbeda pada setiap kelasnya,” jelas Saparudin.
Pada hakikatnya waktu untuk tahapan penyusunan LKS seharusnya selama 45 hari, dimana waktu tersebut digunakan untuk memperbaiki editing hingga pada proses tahapan pencetakan LKS.
“Tahapan proses penulisan hingga selesai dicetak memerlukan sekira 54 hari. Biasanya untuk LKS paling lama itu sekitar 45 hari, karena pandemi Covid jadi sedikit terkendala,” jelas Saparudin.
Dikatakan Saparudin, pihaknya tidak menginginkan jika dalam materi LKS memiliki muatan unsur SARA ataupun pornografi. Diakuinya, pembagian LKS tersebut sedikit terlambat dari waktu yang direncanakan.
“Selain itu dari tahap pengeditan juga kita harus hati-hati. Jangan sampai terdapat materi yang kurang pantas untuk peserta didik. Penulisan LKS sekira 15 hari, penyaringan isi konten 25 hari serta proses akhir dipencetakan sekira dua minggu,” tutup Saparudin.

