Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Sejak awal memimpin Bontang, 2016 lalu, Neni Moerniaeni langsung mendapat rambu peringatan. Bahwa Kota Taman harus menyiapkan industri hilir.
Penyebabnya, saat baru dilantik, ia langsung dihadapkan dengan anjloknya harga minyak dunia, gas dan juga batu bara.
Padahal Bontang sangat bergantung pada hasil bumi seperti minyak, gas dan batu bara ini
Muncul kesadaran kala itu, bahwa sumber daya alam akan habis pada waktunya. Sejak itu Neni bertekad dengan dukungan masyarakat dan Pemerintah Kota Bontang untuk membangun industri hilir di Bontang.
“Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui suatu saat akan habis. Oleh karena itu ketika saya dilantik, saya sudah bertekad untuk membangun industri hilir di Kota Bontang. Dan alhamdulliah saya buktikan industri hillir untuk pertamakalinya di Kalimantan Timur di bangun di Kota Bontang,” terang Neni, Sabtu kemarin pada saat menghadiri deklarasi Partai Gerindra di Grand Mutiara Hotel Bontang
Industri Hilir adalah industri yang kegiatannya mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi, sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen.
Industri hilir belakangan juga dibangun di beberapa daerah antara lain di Kutai Kartanegara dan Kutai Timur.
“Tidak bohong. Yang punya industri agro ada di Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan lainnya,” kata Neni.
Menurutnya, Bontang memang kota yang kecil, tapi karena tekad yang kuat dari pemerintah dan warga Bontang, industri hilir juga bisa dibangun.
“Ini merupakan kebangaan bagi warga Bontang. Kita bisa buktikan industri hilir dibangun pertama kali di kota ini ” tegas Neni.
Untuk diketahui, saat ini Bontang sedang membangun industri hilir yang akan mengolah CPO menjadi biodiesel.