Reporter : Samuel Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Sekertaris Kota Samarinda, Sugeng Chairudin mengatakan bahwa tidak ada negosiasi terhadap pembongkaran yang dilaksanakan hari ini.
Perdebatan terjadi sengit antara salah satu warga dengan Sekot Samarinda, Sugeng Chairudin. Warga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya membuka dulu ruang untuk negosiasi terhadap biaya ganti harga yang akan dikucurkan Pemkot dan juga patok batas wilayah yang hendak dibongkar.
“Pak, yang saya tanyakan, ini bagaimana patoknya ? Kok rumah saya kena, padahal kemarin pak walikota sudah mengeluarkan surat edaran untuk pemasangan patok” turur salah satu warga dengan nada tinggi.
Sugeng balas menyahut dengan mengatakan bahwa tidak akan ada patok, karena warga tidak memiliki sertifikat tanah dan legalitas untuk tinggal di tanah tersebut.
“Itu edaran untuk seluruh bantaran sungai, sekarang (tanah) punya kita (pemkot) aja susah, apalagi ibu punya?” tegas Sugeng Chairudin.
Warga balas berteriak dengan mengatakan bahwa rumahnya termasuk dalam daerah Pasar Segiri dan mempertanyakan kenapa tetap dibongkar.
Menjawab hal tersebut, Sugeng menjelaskan jika ada daerah milik warga yang salah terdata untuk dibongkar, maka data akan direvisi dan diganti kembali. Namun, untuk bangunan warga yang berada di atas tanah milik pemkot akan tetap dieksekusi sesuai peraturan.
“Ini tidak bisa dinegosiasikan karena ini bukan persoalan jual beli” tutup Sugeng.