Reporter: Galih – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – 20 pasien positif Samarinda, di Karantina di Gedung Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), dengan fasilitas yang cukup memadai seperti ruangan olahraga dan tempat istirahat yang luas.
“20 pasien tersebut sudah termasuk ABK yang baru saja terkonfirmasi positif, dan di tempatkan di RS. Karantina Covid-19 (Bapelkes) dalam kondisi baik,” ungkap Plt. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Ismed Kosasih.
Mudah-mudahan sekitar 1 atau 2 hari ke depan semakin lebih baik. Karena memang waktu mereka masuk itu hasil imunologi sudah tinggi. Yang berarti mereka sudah terinveksi sudah lama, karena setelah melakukan perjalanan ke Makasar.
“Kalau imunologi nya tidak besar akan memunculkan tanda-tanda Covid-19, namun saat ini pasien dalam kondisi sehat atau posisi stabil,”lanjutnya
Ia, menjelaskan RS. Karantina sudah 1 bulan lebih berjalan. Dan hampir semua pasien PDP dan pasien positif Covid-19 yang ada di Kota Samarinda di rawat disini, termasuk gejala ringan.
“Alhamdulillah sekarang kita sudah masuk masa relaksasi, dan memang kami tetap menjaga hal ini. Seperti melakukan swab dan rapid test di beberapa tempat kerumunan,” bebernya kepada Insitekaltim, Sabtu (6/6/2020)
Kemudian Ismed, mengatakan RS. Karantina memiliki beberapa alat rapid test. Tapi rapid yang kami miliki ini tandanya dengan angka atau kuantitatif. Berbeda yang kebanyakan dimiliki yang ukurannya hanya kualitatif seperti tes kehamilan.
“Yang dimaksud alat yang menandakan dengan angka atau kuantitatif itu sudah di lakukan pembuktiannya. Misalnya kalau sudah melakukan tes swab itu menandakan positif atau negatif saja. Sedangkan rapid test terbagi menjadi dua yaitu imunologi M dan G. Kalau imunologi G nya terus naik akan muncul angka yang ada di alat rapid test dan mereka akan sembuh cepat,” ulasnya
Plt. Dinkes Kota Samarinda menyebutkan dengan memiliki alat rapid test ini kita bisa melihat tingkatan imunologi pasien, jika terus meningkat maka kemungkinan sembuh lebih besar.