Insitekaltim Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda bersama TNI, Polri dan instansi terkait menggelar uji coba program makan siang gratis untuk siswa TK, SD dan SMP pada Selasa, 10 Desember 2024. Langkah ini sebagai persiapan pelaksanaan permanen mulai Januari 2025.
Samarinda menjadi salah satu daerah yang serius mempersiapkan program makan siang gratis bagi siswa. Dalam uji coba yang digelar di wilayah Kodim 0901/Samarinda, sebanyak 300 siswa dari tiga jenjang pendidikan -TK Kartika V-11 Air Putih 70 siswa, SDN 004 Samarinda Ulu 130 siswa dan SMPN 4 Samarinda 100 siswa- mendapatkan makan siang gratis dengan menu bergizi.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebutkan bahwa uji coba ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program pada Januari 2025.
“Makanan yang disediakan diolah oleh juru masak yang telah dilatih dan disertifikasi oleh Badan Gizi Nasional,” kata Andi Harun saat memberikan keterangan kepada awak media.
Program makan siang gratis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa. Menurut Danrem 091/Aji Surya Natakesuma Brigjen TNI Anggara Sitompul kebutuhan kalori yang disiapkan berbeda untuk setiap jenjang, yaitu 380 kalori untuk TK dan 450 kalori untuk SD dan SMP.
“Dapur yang sudah siap di Samarinda mampu melayani 2.000 hingga 3.000 siswa per hari. Kami juga sedang menginventarisasi lahan untuk membangun dapur tambahan, yang totalnya dibutuhkan sembilan titik,” ujar Brigjen Anggara.
Dalam uji coba ini, Andi Harun juga membocorkan biaya rata-rata untuk satu porsi makanan yang berkisar Rp15.000. Ia menjelaskan bahwa angka tersebut menyesuaikan dengan harga bahan makanan pokok di daerah.
“Jika dibandingkan, harga makanan di kantin sekolah juga hampir sama, seperti ayam geprek yang dijual seharga Rp12.000. Namun, kita memastikan bahwa menu yang disajikan dalam program ini tidak hanya terjangkau tetapi juga bergizi,” jelas Andi Harun.
Program ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri serta instansi terkait dalam mendukung strategis nasional. Selain itu, kehadiran dua tenaga ahli gizi asli Samarinda, Ginti Maulina dan Sirajul Amin yang telah dilatih oleh Badan Gizi Nasional, menjadi aset penting dalam pelaksanaan program ini.
“Kami berharap pada 2025, program ini dapat berjalan lancar tanpa kendala teknis. Dari penyiapan dapur hingga distribusi makanan, semua sudah kami rancang dengan matang,” pungkas Brigjen Anggara.