Insitekaltim, Samarinda – Kota Samarinda mencatat sebanyak 233 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sepanjang tahun 2024.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar di Aula Wira Pratama Polresta Samarinda, Senin (30/12/2024) menyoroti tingginya angka laka lantas ini.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat langkah-langkah pencegahan dan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Dari total 233 kasus laka lantas tersebut, Polresta Samarinda mencatatkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 67 orang, menunjukkan bahwa sekitar 28% dari kasus tersebut berujung pada kehilangan nyawa.
Selain itu, 115 orang menderita luka berat yang membutuhkan penanganan medis serius, sementara 140 orang mengalami luka ringan serta sebanyak 155 orang lainnya dilaporkan tidak mengalami luka. Dalam kejadian-kejadian tersebut, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp2.235.400.000.
Kapolresta Ary Fadli menyebut bahwa tingginya angka kecelakaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian pengendara, kondisi jalan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.
“Kami menyadari bahwa angka ini cukup memprihatinkan dan menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami semua. Perlu upaya kolaboratif antara kepolisian, pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka kecelakaan ini,” ujar Ary Fadli.
Polresta Samarinda berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan laka lantas di tahun mendatang. Berbagai langkah telah disiapkan, termasuk patroli rutin, pemasangan rambu-rambu lalu lintas di titik-titik rawan kecelakaan, hingga kampanye edukasi keselamatan berkendara.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk lebih patuh pada aturan lalu lintas. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas kepolisian,” tegas Kapolresta.
Selain itu, Ary juga mengimbau pengendara agar tidak hanya fokus pada kecepatan tetapi juga pada keselamatan. Ia menyoroti pentingnya penggunaan helm, sabuk pengaman serta kesadaran untuk tidak menggunakan ponsel saat berkendara.
Ary Fadli menekankan bahwa keberhasilan penanganan masalah lalu lintas tidak dapat dicapai tanpa dukungan masyarakat dan media.
Ia mengapresiasi peran media dalam menyampaikan informasi konstruktif terkait keselamatan berlalu lintas dan membantu meningkatkan kesadaran publik.
“Kolaborasi yang telah terjalin ini perlu terus diperkuat agar Kota Samarinda bisa menjadi tempat yang lebih aman, baik di jalan raya maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Dengan data yang memprihatinkan ini, Polresta Samarinda mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas dan memastikan keselamatan menjadi prioritas utama bagi seluruh pengguna jalan.