Reporter: Dina – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Samarinda masih aman. Harganya pun masih normal. Kecuali gula dan cabai, yang sedikit naik.
“Biasanya dekat hari H bulan puasa atau lebaran. Memang beberapa barang harganya naik. Tetapi kami selalu mengantisipasi, agar tak terjadi lonjakan luar biasa,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas, kepada Insitekaltim via telepon seluler, Sabtu (18/4/2020).
Ia menjelaskan, saat ini terjadi penurunan konsumen. Yakni pembeli bahan pangan di pasar. Kisaranya 40 persen. Kemudian 70 persen penurunan pembeli non bahan pokok. “Bahan pokok itu seperti beras, sayur, telur serta ayam yang memang dikonsumsi setiap hari. Non bahan pokok seperti pakaian, tas, alat tulis. Pedagang non bahan pokok ini lah drastis sekali turun penghasilannya,” ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya telah berupaya agar ekonomi masyarakat tetap berjalan. Salah satunya membuat pembelanjaan online. “Meski kurang efektif, namun cukup membantu untuk saat ini,” sambungnya.
Ia menjelaskan, terkait kebutuhan saat ini, bahkan beberapa bulan ke depan sudah diantisipasi. Beberapa distributor di berbagai daerah menyatakan kesiapannya memenuhi bahan pangan. Serta beberapa waktu lalu ada pemberian bibit cabai ke kampung KB di Samarinda. Tujuannya untuk membantu meringankan inflasi jika sewaktu-waktu naik. “Bulog sudah menyatakan sanggup menyediakan beras selama 6 bulan ke depan,” bebernya.
Menyinggung, mendekati Ramadan, Marnabas menyampaikan, bazar, pasar ramadan dan pasar malam dilarang. Karena menimbulkan kerumunan.
“Pasar tradisional masih buka saat ini. Namun akan diatur jaraknya. Imbauan pemerintah juga disampaikan di setiap pasar. Termasuk untuk rajin mencuci tangan,” jelasnya.
Tak hanya itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan. Di lingkungan pasar maupun meja-meja jualan. Sejauh ini, lanjutnya, tidak ditemukan pedagang yang menimbun barang. “Kami memberi inisiatif masyarakat dapat mengambil dari distributor. Pastinya harga lebih murah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, masyarakat jangan panik. Stok bahan pangan aman, sudah diantisipasi pemerintah. “Agar dapat mencukupi sesuai kebutuhan masing-masing,” pungkasnya (foto by katuju.id)